Oleh :
Darmen Adios
كَيْفَ يَهْدِى اللهُ قَوْمًا كَفَرُوا بَعْدَ إِيْمَانِهِمْ وَشَهِدُوا أَنَّ الرَّسُولَ حَقٌّ وَجَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ ، وَاللهُ لاَ يَهْدِى الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
Bagaimana Allah akan menunjuki suatu kaum yang mengingkari Al Qur’an sesudah mereka beriman, padahal mereka mengakui bahwa Rasul itu benar, dan keterangan-keteranganpun telah datang kepada mereka, sungguh Allah tidak menunjuki kepada kaum yang zalim. (Ál ‘Imrán; 3:86)
Penyebabnya virus Democrazyah. Suatu virus maha ganas yang keluar dari dubur orang orang kafir, ditularkan kepada semua manusia tanpa kecuali, termasuk kepada pengaku pengaku Islam. Akibat terkena serangan virus yang sangat ganas ini, maka kerusakan demi kerusakan melanda manusia yang terkontaminasi. Tak pernah terbayangkan sebelumnya, suatu virus yang menyerang bisa menjangkau masalah keimanan manusia, kejiwaan manusia, sekaligus juga menyerang phisik dan mental manusia. Ini bukan cerita fiktif, bukan berita rekayasa, tapi fakta.
Keistimewaan dari virus democrazyah ini adalah kemampuannya mengalihkan ketauhidan ummat pengaku Islam yang semula hanya bertuhan tunggal Allah SWT, dimekarkan oleh virus ini menjadi penyembah banyak tuhan, dengan demikian status pengaku muslim tadi telah berubah dari yang biasa dikatakan kaum muslimin menjadi dikatakan kaum musyrikin. Suatu kaum penyembah banyak tuhan berbasis Islam, sebab ada pula kaum musyrikin berbasis Nashrani atau berbasis Yahudi dengan inti kriteria yang sama, penyembah banyak tuhan.
Korban Virus Ternyata Tidak Paham Apa Itu Dien Islam
Chevi_juve@yahoo.com menulis email kepada saya yang telah saya pilah paragraph per paragraph sbb:
Assalamualaikum wr. wb
Coba antum pikirkan lagi. Sebenarnya jamaah antum ‘telat’ mencela demokrasi. Demokrasi sudah hadir di tanah air sejak kemerdekaan indonesia dideklarasikan. Sebelum pemilihan langsung ini, sama saja, suara tebanyak telah menjadi sistem penghasil pemimpin bagi umat dinegeri kita. Sistem ini pun telah di update amerika melalui kampanyenya dan kian kuat adanya.
Paragraf diatas memberi gambaran kedangkalan Chevi memahami apa itu ugama Islam. Ugama dan system dalam konteks tulisannya adalah sesuatu yang berbeda. Ugama baginya apa yang telah ia rasakan selama ini, yaitu bentuk peribadatan vertikal (rukun Islam), sementara system adalah sekedar mesin penghasil kepemimpinan di negeri ini. Jadi ugama dan system sesuai pernyataan Chevi adalah sesuatu yang terpisah.
Memang kalau melihat kata kata dan ejaannya, kata kata system dan ugama sangat berbeda, apalagi umumnya kata kata system lebih banyak dilekatkan pada peralatan mesin, bukan pada kata kata ugama, seperti misal kata kata audio system. Amat jarang orang mengatakan kalau bertanya apa ugama anda?, mereka tak bertanya apa system ugama anda?.
Tak pelak secara umum orang memandang kata kata ugama, tak jauh jauh dari rukun Islam atau peribadatan yang bersifat vertikal. Terhadap ugama lain juga pemahamannya serupa, ugama adalah ritual vertikal. Dangkalnya memahami apa itu ugama menurut ke hendak Allah, menyebabkan rusaknya akidah pengaku pengaku Islam itu. Karena ugama atau ad Dien yang datang dari Allah tidak sebatas pemahaman orang awam tsb!.
Kita lihat paragraf awal tulisan Chevi menunjukkan kekacauan pandangannya tentang ugama, karena itu perlu di jelaskan kepada Chevi bahwa Islam bukan sekedar ugama sebagaimana pemahaman kebanyakan orang (vertikal), melainkan Islam adalah system kehidupan bagi manusia yang lengkap (vertikal, horizontal), sempurna produk Allah Swt. Islam is not merely a religion, but it is a complete system of life, of how to manage men and nature according to the will of Allah SWT”
System democrazy juga bukan sekedar mesin penghasil president, tapi juga merupakan ugama, atau system kehidupan tandingan system Islam yang juga how to manage people. Layaknya system operating Windows melawan system operating Linux.
Kalau kita telah bicara how to manage people sudah pasti berbeda dengan kalau kita berbicara how to manage machine, menghadapi mesin berbeda dengan menghadapi manusia. Kalau kita telah bicara how to manage people, ber arti kita mau tak mau akan berhadapan dengan Who make the people (Allah). Karena yang menciptakan manusia adalah Allah. Jadi Allah SWT tidak bisa diabaikan, mengabaikan Allah dalam How to manage people berarti keingkaran terhadap Allah. Wajar saja, yang menciptakan Allah manusia, bagaimana mungkin manusia yang diciptakan Allah SWT malah mengabaikan yang menciptakan, mengabaikan yang Maha Mengatur manusia???.
Maka jelaslah bahwa system democrazy bukan sekedar mesin penghasil kepala Negara seperti pemahaman Chevi, karena system democrazy me manage manusia. Maka ia telah menjadi Ugama democrazyah. Dalam system democrazy, atau ugama democrazyah Suara Rakyat adalah suara Allah (vox Populi Vox Dei). Rakyat sebagai tuhan. Dalam Islam Suara Allah adalah suara Rakyat (Vox Dei Vox Populi). Allah SWT sebagai tuhan sesungguhnya.
Terdapat perbedaan prinsip 180 derajat satu sama lainnya antara syestem Islam melawan system democrazy. Tepat kata Abul A’la Al Maududi, jika System democrazy berkuasa, tidak ada Islam didalamnya dan jika Islam berkuasa tidak ada system democrazy didalamnya. Tuhannya berbeda bagaimana bisa dipadukan?. Para pengaku Islam yang telah rusak ugamanya membiarkan system Islam yang sempurna dibawah ketiak system democrazy yang kafir. Tak bermalu, yang hebat dan sempurna dibiarkan diatur oleh yang buruk dan merusak.
Jumlah ajaran yang how to manage the people ini sangat banyak, ada yang baru yang lama juga tak hilang. Dari kelompok kafir berbasis vertical ada protestan, advent, katholik, yahudi, hindu budha dstnya, dari kelompok berbasis politik (horizontal) ada komunisme, sosialisme, nasionalisme, liberalisme dstnya.
Komunisme adalah ajaran how to manage people not machine, maka walau mereka katakan tidak bertuhan Allah, tidak percaya adanya Allah, tetap saja aturan aturan mereka dalam me manage manusia akan berhadapan dengan aturan baku, aturan patent yang dibuat oleh Allah, tahu atau tidak tahu mereka terhadap aturan aturan Allah itu. Maka komunismepun ugama. Jangan terbelenggu kita pada mata pelajaran ketika kita masih disekolah dasar bahwa ugama itu di nilai dari yang memiliki kitab kitab resmi seperti Hindu, Budha, Kristen, Islam dan Yahudi, kalau Komunisme dianggap bukan ugama lantaran tidak punya kitab resmi, itu pandangan yang tidak betul, karena di belakang ajaran komunis ada ajaran Karl Marx di dalamnya.
Dari kelompok berbasis Islam Rasulullah mensabdakan 72 golongan sesat, ada syiah, ahmadiyah, NII, JIL, Azzaitun, lembaga kerasulan, islam jamaah, pengusung pancasila, pengusung democrazy, pengusung partai Islam, lantaran partai Islam pengusung democrazy dstnya, dan Allah tidak perduli dengan semua nama yang bermacam macam itu, nama barukah, nama lamakah, walau nama itu telah muncul diawal kemerdekaan atau baru lahir seperti kelompok “malaikat” Lia Aminuddin, semua ugama ugama itu, semua ajaran ajaran itu, semua system system tersebut tertolak.
وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرِ اْلإِسْلاَمِ دِيْنًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِى اْلآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Barang siapa mencari agama selain dari agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu) dari padanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ál ‘Imrán; 3:85)
Barang siapa mencari system kehidupan selain dari system kehidupan Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima system itu, dan dia diakhirat mereka termasuk orang-orang yang rugi. (Ál ‘Imrán; 3:85)
Barang siapa mengamalkan system kehidupan lain selain dari system kehidupan Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima amal dari system yang lain itu, dan dia diakhirat mereka termasuk orang-orang yang rugi. (Ál ‘Imrán; 3:85)
أَفَغَيْرَ دِيْنِ اللَّهِ يَبْغُوْنَ وَلَهُ اَسْلَمَ مَنْ فِىالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَ رْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُوْنَ
Artinya :” Apakah ingin mencari system hidup selain Islam; padahal tunduk siapa-siapa yang dilangit dan dibumi, baik secara sukarela atau terpaksa. Dan kepadaNya mereka dikembalikan.”Ali Imran (3) : 83
Permasalahan yang dihadapi pengaku Islam adalah mereka mencampurkan yang hak (mereka sholat, puasa, zakat, haji) dengan yang batil (melaksanakan syariat syariat democrazyah) tanpa merasa bersalah sedikitpun dan tanpa merasa perbuatan itu telah menjatuhkan mereka menjadi orang orang musyrik. Kondisi yang mem prihatinkan ini diderita dan berlanjut terus sampai kematian menemui mereka, mereka mati sebagai orang musyrik, tetapi tak sadar bahwa mereka menghembuskan nafasnya dalam keadaan syrik, merasanya masih iman saja. Apes amat nasib para pengaku muslim ini.
Melihat kata kata Chevi berikutnya,
Pertanyaannya, bagaimana sistem yang sudah mengakar ini di rubah. Apa cukup dengan mencela ulama? Apa cukup dengan golput? Atau memperbanyak diskursus keburukan sistem demokrasi? Manakah yang lebih efektif merubah bangsa ini, seperti yang jamaah antum pahamkan atau turut berkubang di tinja yang dalam tinja itu ada umat Nabi yang sedang tenggelam yang harus kita selamatkan?
Chevi sadar bahwa system democrazy ini sesat, walau belum dipandang sebagai ugama, tapi masih dipandang sebagai mesin saja, kemudian ia mencari jalan atau solusi mengubah system democrazy ini benar menurut pandangan akalnya, untuk yang katanya dengan alasan menyelamatkan ummat yang sedang tenggelam rela menceburkan diri kedalam lubang tinja, maka dari dalam kubangan lubang tinja itulah dilakukan perbaikan perbaikan.
Melihat itikad baik Chevi dan jika Chevi telah sadar bahwa system democrazy adalah ugama democrazy, maka solusi pemecahannya amat mudah, tapi jika Chevi dan pendukungnya belum sadar juga bahwa system democrazy sebagai ugama, hanya sekedar mesin, maka Chevi persis seperti ketika banjir bandang Situ Gintung melanda, seharusnya jika ada banjir air bah melanda, manusia logikanya harus berusaha sekuat tenaga untuk menghindarinya.
Tapi bagi manusia yang tidak mengerti bahaya, seperti balita yang tak mengerti bahaya, Chevi malah menerjunkan diri kedalam arus banjir bandang Situ Gintung seraya berteriak teriak, cepat kemari bantu aku orang orang yang terseret banjir ini, selamatkan diri mereka. Kamu ngapain saja diatas tidak berbuat, sesungguhnya ketahuilah orang yang menolong langsung dalam banjir besar ini lebih baik dari pada kalian yang tidak berbuat diatas sana?, begitulah teriakan lantang Chevi dalam arus deras banjir bandang. Kisah ilustrasi Chevi bukan sekedar ilustrasi, tapi pernah terjadi ketika banjir raksasa nabi Nuh melanda, anak kandung nabi Nuh, emoh di panggil ayahnya untuk naik kekapal buatan ayahnya itu.
Kalau begitu kenapa Chevi dan para pengusung democrazyah ini nekad menceburkan diri dalam arus deras banjir bandang system democrazyah?, tak lain memang mereka kaum balita yang tak memahami bahaya bagi dirinya sendiri. Siapa sih orangnya yang kalau bukan balita mau menceburkan diri dalam banjir bandang besar democrazyah?. Tak akan ada, itu bagi yang paham akan bahaya atau resiko yang bakal mereka terima, tapi bagi yang tak memperoleh informasi, petunjuk dari Allah, bahwa banjir bandang akan tiba, akan menenggelamkan mereka, mereka akan asyik dengan ketidak perduliannya, namanya juga tidak tahu akan adanya bahaya yang bakal menimpa mereka, kagetnya kalau neraka sudah mereka masuki, barulah mereka menyalahkan murobbinya.
Kalau Chevi telah menyadari bahwa system democrazyah adalah suatu ugama, adakah perlu untuk menyadarkan orang orang yang berpaham komunisme kita harus komunis dulu?, adakah perlu untuk menyadarkan orang orang nashrani yang bertuhan manusia bernama jesus kita harus masuk ugama nasrani terlebih dahulu?, memperbaiki orang yang terjebak ugama democrazyah harus terima dulu ajaran democrazyah dalam perjalanan hidupnya?, perbuatan masuk ugama Kristen untuk memperbaiki ummat Kristen yang sesat itu bukanlah memperbaiki mereka, tapi malah merusak diri kita terlebih dahulu.
Dengan tunduk patuhnya manusia pada system democrazyah, berhakim kepada hukum thaghut, maka manusia tersebut telah berugama dua, satu Islam satu lagi ugama democrazyah, tuhannya juga menjadi dua, yang pertama Allah SWT lantaran manusia itu masih juga sholat puasa zakat haji, tuhan keduanya adalah manusia. (suara terbanyak yang telah dipertuhankan).
اَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيدًا
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku ngaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu, Mereka berhakim kepada hukum thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (QS. 4:60)
{وَقَالَ اللهُ لاَ تَتَّخِذُوا إِلَهَيْنِ اثْنَيْنِ ، إِنَّمَا هُوَ إِلَهٌ وَاحِدٌ ، فَإِيَّاىَ فَارْهَبُونِ}
Allah berfirman: “Janganlah kamu menyembah dua ilah; sesungguhnya Dialah Rabb Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada Aku saja kamu takut”. (QS. 16:51)
اَلنَّاسُ يَدِيْنُ بِدِيْنِ مُلْكِهِمْ الحديث
Artinya: “ Manusia itu beragama dengan agama kerajaan (negara) mereka” Al Hadith
Berugama dua dan bertuhan dua ini lah dikatakan mempersekutukan Allah, dan resikonya luar biasa besar. Dengan perbuatan double face ini, maka penyokong penyokong system democrazyah semua tercebur dalam perbuatan syrik yang justru menghancur leburkan amal mereka dan menempatkan mereka jadi manusia manusia paling sial didunia maupun diakhirat. Walaupun tampak secara zahir para anggota DPR DPRD MPR itu tampak kaya raya, naik Innova, rumah rancak bana, tampak banyak amal, tampak seperti wanita sholehah, tampak seperti ustad bertaqwa, tapi kehidupan mereka sudah tak ber makna lagi dihadapan Allah.
وَلَقَدْ أُوحِىَ إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan sesungguhnya telah diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) sebelummu:”Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi. (QS. 39:65)
Taat Tanpa Reserve (Full Obedience)
Inilah sesungguhnya ciri ciri orang yang beriman, ia hanya patuh dan taat terhadap apa yang terdapat dalam qur’an sunnah,
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya:” Maka demi Tuhanmu (wahai Muhammad)! Mereka tidak disifatkan beriman sehingga mereka menjadikan engkau hakim dalam mana-mana perselisihan yang timbul di antara mereka, kemudian mereka pula tidak merasa di hati mereka sesuatu keberatan dari apa yang telah engkau hukumkan, dan mereka menerima keputusan itu dengan sepenuhnya. An Nisa (4) : 65
tidak ada lagi kata kata tapi, tapi kita kan bukan Negara Islam, tapi kalau kita tidak ambil tu jabatan, ntar keadaan kita semakin parah, tapi bagaimana dengan pulau lain yang mayoritas bukan Islam, tapi, tapi mlulu, pertanyaannya yang kalian harus jawab, adakah contoh pada Rasulullah berjuang seperti yang telah kalian lakukan tersebut?. Adakah kalian berjuang telah mengikuti sunnah Rasul?, Kalau tidak ikuti sunnah Rasul, kalian mengikuti sunnah siapa?, yang pasti sunnah ketua partai anda yaa, ngikutin orang biasa, oon oon….
{وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهَا الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ، وَسَاءَتْ مَصِيرًا}
Dan barang siapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mu’min, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia kedalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali. (QS. 4:115)
Mereka hanya Ngaku Ngaku Beriman
”The So Called True Believers”
Selanjutnya Chevi mengatakan,
Saudaraku, Tuhan kita sama, Nabi terakhir kita sama, kita beruntung tergabung dalam kelompok yang menghindari syirik dan bid’ah. Kita pun bangga dengan halaqah-halaqah kita. Perbedaan pandangan janganlah dijadikan bahan untuk mencela apalagi mencela mu’min. Setiap mu’min pasti selalu diberi petunjuk oleh Allah. Seharusnya kita bangga dengan kelompok-kelompok dalam dien ini, karena umat kita kaya akan strategi dakwah. Ada yang lewat atas, ada yang ‘jalan semut’ dibawah. Jika kita merasakan psikologi musuh-musuh kita, mereka akan bingung membaca strategi dakwah kita. Seharusnya musuh kita bukan sesama mu’min yang sama-sama menjalankan misi dakwah namun berbeda cara, tapi musuh kita adalah kekosongan hati umat kita. Berprasangka baiklah sesama mu’min dan saling menasehatilah kita. Itulah yang lebih utama kita lakukan. Tidak perlu jauh-jauh kita saling menyalahkan dan merasa paling benar.
Jelas dari pernyataan Chevi diatas ia merasa masuk dalam kelompok orang orang beriman, apalagi kalau kita melihat aktivitas sehari hari Chevi yang terbiasa sholat puasa zakat atau mungkin juga tahajud setiap malam. Tapi sayang amat disayang, apa yang Chevi lakukan setiap hari, misalnya sholat hanyalah untuk memenuhi perasaan berimannya saja kepada Allah, padahal sesungguhnya Allah menyatakan Chevi dan para pendukungnya hanyalah manusia manusia yang ngaku ngaku beriman “The So Called True Believers”, padahal keimanannya itu di tolak Allah SWT.
Lho, kenapa ditolak Allah SWT?, lantaran Chevi dalam rangka menyelamatkan ummat, tunduk patuh terlebih dahulu, follow them, berhakim kepada hukum hukum mereka, padahal hukum hukum mereka perintah Allah SWT harus di ingkari, di tendang jauh jauh dari kehidupan Chevi dan para liqonya, sikap berhakim kepada hukum thaghut ini menyebabkan Chevi dan para pendukungnya dikatakan Allah SWT hanyalah orang yang hanya ngaku ngaku beriman, hakikatnya sesungguhnya mereka bukan orang orang beriman.
اَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ يَزْعُمُونَ أَنَّهُمْ آمَنُوا بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ يُرِيدُونَ أَنْ يَتَحَاكَمُوا إِلَى الطَّاغُوتِ وَقَدْ أُمِرُوا أَنْ يَكْفُرُوا بِهِ وَيُرِيدُ الشَّيْطَانُ أَنْ يُضِلَّهُمْ ضَلاَلاً بَعِيدًا
Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku ngaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu, Mereka berhakim kepada hukum thaghut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya. (QS. 4:60)
Anda berhakim, patuh taat kepada hukum thaghut, tapi mulut anda selalu mengatakan anda berjuang dijalan Allah, jadi anda ini orang partai Islam mau mengajari Allah ya bagaimana berugama menurut versi kalian?
قُلْ أَتُعَلِّمُونَ اللَّهَ بِدِينِكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ
Artinya:” Apakah kalian akan mengajarkan Allah mengenai Sistem Hidup kalian ? “ (jangan mengarang ngarang sendiri agama kalian) Dan Allah Maha Mengetahui apa yang dilangit dan apa yang dibumi. Dan Allah atas segala sesuatu Maha Mengetahui. Al Hujurat (49) : 16
Kalau Rasulullah dikatakan sebagai Qur’an yang berjalan, artinya semua perbuatan Rasulullah akalnya, tindakannya, perasaan hatinya di kendalikan oleh Al Qur’an, dengan demikian kita tak pernah mendengar sedikitpun perbuatan, pemikiran, perasaan Rasululah yang bertentangan dengan firman firman Allah.
Tapi kalau orang partai Islam ini teramat sombong dia, akal dia yang ngatur Allah, akal dia yang ngatur berjuang begini lho menurut gua, dan kalaupun terpaksa dan terus terusan berbenturan dengan firman firman Allah dan Sunnah Rasul mereka cueek terus, kagak mempan di nasehatin, manusia macam gitu ngaku di jalan yang lurus?.
“Ummatku akan terpecah menjadi 73 golongan, fitnah paling besar yang menimpa ummatku adalah munculnya kalangan yang menimbang berbagai perkara dengan mengunakan logika mereka (akal, bukan apa kata Allah apa kata Rasulullah, tapi apa kata akal mereka), mereka mengharamkan yang halal dan menghalalkan yang haram “(Al Bukhari)
Di Dunia ini Hanya Ada Satu Golongan yang Benar.
Auf bin Malik ra berkata, Rasulullah bersabda, “Demi jiwa Muhammad yang ada ditanganNya, ummatku (para pengaku Islam) ini akan terpecah menjadi 73 golongan, satu golongan masuk syurga dan 72 golongan pengaku Islam lainnya masuk neraka”, para sahabat bertanya, “ya Rasulullah, siapakah mereka yang selamat itu?, Rasulullah bersabda Al jama’ah. Yaitu orang orang yang menempuh jalan yang pernah aku lalui dan jalan jalan para sahabatku (al Bukhari) lihat, al I ‘tisham
“Kalian pasti akan mengikuti jejak orang orang sebelum kalian secara perlahan lahan hingga akan sama dengan mereka, sejengkal demi sejengkal, sehasta dan sedepa pasti mengambil apa yang telah mereka ambil, sehingga jika mereka masuk ke lubang biawak kalianpun pasti akan memasukinya. Lihat-Fathul bari.
Dari sabda Rasulullah tersebut hendaklah para pengaku Islam berfikir dan meniti dirinya kembali, jangan cuek cuek saja dan jangan masa bodoh. Perkara yang Rasulullah sampaikan bukan masalah adab masuk jamban keluar jamban, tapi sesat atau tidaknya perjalanan hidup kalian. Boleh boleh saja orang orang artai Islam meng klaim golongannya benar, tapi merasa berada di jalan yang benar tanpa pembuktian, tanpa ilmu, adalah menipu diri sendiri. Dan buat apa menipu diri sendiri?, karena resiko yang akan menimpa kalian adalah diri diri kalian juga. Keliru mengambil jalan yang lurus didunia, adalah penyesalan yang tidak ada habis habisnya diakhirat.
Jalan Kehidupan Hanya ada Dua Jalan
(A matter of choice)
إِنَّا هَدَيْنَاهُ السَّبِيلَ إِمَّا شَاكِرًا وَإِمَّا كَفُورًا
Artinya:” Sesungguhnya Kami telah menunjukkan kepadanya (manusia) dua jalan. Apakah dia mau menjadi orang yang bersyukur atau orang yang kufur.
Al Insan (76) : 3
Walau kita tahu aliran sesat dari pengaku Islam berjumlah 72 golongan, diantaranya syiah, ahmadiyah, islam jama’ah, nii, azzaitun, jil, ldk, pengusung democrazy, pengusung pancasila, pengusung nasionalisme dsbnya, pecahan yang sesat memang begitu banyak tapi itu dapat disatukan dalam satu kelompok jalan kekafiran, sedangkan jalan yang lurus hanya satu jalan, satu golongan, dan tak ada pecahan pecahan didalam jalan yang lurus tersebut.
Klasifikasi Manusia Juga Hanya ada Dua Macam
Klasifikasi manusia juga sebenarnya hanya ada dua macam, iman dan kafir, kaum munafik, penyembah dua tuhan atau lebih itu hanyalah turunan orang orang kafir,
{هُوَ الَّذِى خَلَقَكُمْ فَمِنْكُمْ كَافِرٌ وَمِنْكٌمْ مُؤْمِنٌ ، وَاللهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ}
Dia-lah yang menciptakan kamu maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang beriman. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (QS. 64:2)
Jalan yang Lurus Hanya ada Satu Jalan
إِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ
Tunjukilah kami jalan yang lurus, (al-Fátihah; 1 : 6)
Tidak ada dua orang yang berbeda pandangan untuk satu masalah yang sama kedua duanya sesat atau kedua duanya benar, salah satu sesat yang lainnya benar.
فَذَلِكُمُ اللهُ رَبُّكُمُ الْحَقُّ ، فَمَاذَا بَعْدَ الْحَقِّ إِلاَّ الضَّلاَلُ ، فَأَنَّى تُصْرَفُونَ
Maka (Zat yang demikian) itulah Allah Rabb kamu yang sebenarnya; maka tidak ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka bagaimanakah kamu dipalingkan (dari kebenaran) (QS. 10:32)
Kalau kelompok pengusung democrazyah benar, saya pasti sesat lantaran menolak democrazy, tapi sayangnya yang terjadi para pengusung democrazyah tidak punya dalil dalil untuk pembenaran diri mereka. Dari tingkat ustad kelas kakap sampai coro coronya, semua hanya mengandalkan akal jika membela diri. Pembelaan yang jauh dari petunjuk Allah dan Rasul.
Herannya saya terhadap mereka, umumnya mereka lulusan sekolah ugama, saya berfikir, apa yang mereka pelajari selama ini di universitas mereka?, bukankah yang sepantasnya mati matian membela jalan yang dititi Rasulullah saw dan para sahabatnya adalah mereka mereka lulusan lulusan sekolah ugama?. IAIN (UIN) malah menelorkan JIL, pesantren pesantren hanya sedikit yang terbebas dari virus democrazy, sebagian besar rusak berat akidahnya. MU-I melahirkan fatwa fatwa sesat untuk kepentingan ugama democrazyah dan tuhan tuhan mereka.
Tapi bersyukurlah orang orang yang berada dijalan yang lurus tidak pernah habis disepanjang kehidupan manusia, ia akan selalu ada walau jumlahnya sangat sedikit.
Rasulullah bersabda:”Akan senantiasa ada diantara ummatku sekelompok kaum yang tampil, sehingga datang kepada mereka ketetapan Allah, sedangkan mereka dalam keadaan unggul” (Bukhari, Muslim)
Korban Virus Kehilangan Identitas (linglung)
قُلْ يَاأَهْلَ الْكِتَابِ تَعَالَوْا إِلَى كَلِمَةٍ سَوَاءٍ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ أَلَّا نَعْبُدَ إِلَّا اللَّهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهِ شَيْئًا وَلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللَّهِ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُولُوا اشْهَدُوا بِأَنَّا مُسْلِمُونَ
Artinya:” Katakanlah olehmu :” Wahai Ahli Kitab marilah kita kepada suatu kalimat (platform) yang sama antara kami dengan kalian. (1) Tidaklah kita mengabdi kecuali kepada Allah saja. (2) Dan tidaklah kita menyekutukan Allah dengan sesuatupun.(3) Dan janganlah sebagian dari kita mengangkat sebagiannya sebagai Tuhan (Arbaab) selain dari pada Allah. Maka sekiranya mereka berpaling, maka katakanlah :” Saksikanlah bahwa kami adalah orang orang muslim !” Ali Imran (3) : 64
Jika Allah memerintahkan kepada kita show up your identity, saksikan bahwa kami adalah orang orang orang muslim, dengan ciri ciri yang yang jelas, Tidaklah kita mengabdi kecuali kepada Allah saja. (2) Dan tidaklah kita menyekutukan Allah dengan sesuatupun.(3) Dan tidak mengangkat sebagian dari kita sebagai Tuhan (Arbaab) selain dari pada Allah, orang orang yang seperti inilah yang dikatakan sebagai orang muslim, kalau orang orang partai Islam identitasnya tidak jelas, mo dibilang kelompok kafir tidak, lantaran masih sholat puasa zakat haji, mereka juga tidak ke gereja, mo di bilang iman tidak, karena mereka tidak sama, tidak sesuai ayat 3:64, dan kalau kita lihat di TV, di poster poster, mereka mereka identitasnya sama dengan orang kufar tsb, contoh dalam berjudi memperebutkan jabatan (kampanye dsb).
مُذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَلِكَ لاَ إِلَى هَؤُلاَءِ وَلاَ إِلَى هَؤُلاَءِ ، وَمَنْ يُضْلِلِ اللهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلاً
Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman dan kafir); tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). (orang linglung), Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (QS. 4:143)
Bukti lain mereka telah menjadi linglung, mereka ngaku qur’an benar, tapi kita lihat apa pernyataannya, jika Allah katakan Qur’an sebagai cahaya yang dapat mengeluarkan ummat dari kegelapan kepada cahaya yang terang, mereka katakan ugama democrazy, system democrazy, sekaligus virus democarzy lah solusi yang mengeluarkan manusia dari kegelapan.
{يَهْدِى بِهِ اللهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلاَمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ}
Dengan kitab itulah (Qur’an) Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus. (QS. 5:16)
Orang orang yahudi dari kalangan partai Islam malah berkata,
Abu Karim Fatullah menulis:
“Jangan heran jika saat ini konsep demokrasi ibarat pelita digelapnya malam yang banyak didatangi laron, semua negara berlomba menuju ke arahnya karena ia dianggap sebagai salah satu system yang mampu mengeliminir semua bentuk ke tidak adilan dan penindasan penguasa terhadap rakyatnya”.(hal 38,baris 22, dari Buku bantahan terhadap Kekeliruan Abu Bakar Ba’asyir).
Anda bisa membayangkan hancurnya akidah ummat lantaran amat ganasnya virus tersebut, sampai sampai seorang oelama mampu berbicara dan menyatakan dalam bukunya, bukan lagi system Islam sebagai cahaya penerang yang dapat menyelamatkan manusia keluar dari kegelapan, tetapi system ugama democrazylah yang mengajak manusia kepada jalan yang terang.
Korban Virus Tak Paham Bahwa Jabatan Adalah Amanah Bukan Hak
{قُلْ إِنِّى عَلَى بَيِّنَةٍ مِنْ رَبِّى وَكَذَّبْتُمْ بِهِ ، مَا عِنْدِى مَا تَسْتَعْجِلُونَ بِهِ ، إِنِ الْحُكْمُ إِلاَّ لِلَّهِ ، يَقُصُّ الْحَقَّ ، وَهُوَ خَيْرُ الْفَاصِلِينَ}
Katakanlah: “Sesungguhnya aku (berada) di atas hujjah yang nyata (al-Qur’an) dari Rabbku sedang kamu mendustakannya. Bukanlah wewenangku (untuk menurunkan azab) yang kamu tuntut untuk disegerakan kedatangannya. Menetapkan hukum itu hanyalah hak Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling baik. (QS. 6:57)
Umumnya korban virus democrazyah begitu mendapat jabatan wajahnya sumringah, pada sujud syukur, bangga benar mereka bisa jadi angota DPR, MPR, Menteri dsbnya. Terbayang kekayaan yang akan mereka peroleh jika beberapa tahun saja berkuasa atau punya jabatan.
Seorang ustad yang tadinya hanya dapat 300.000 ribuan dalam sekali ceramah, begitu lolos jadi anggota DPR, apalagi berhasil jadi ketua MPR, wow 90.000.000 an mereka akan terima. Padahal sebelumnya mereka hanya gembel saja yang hidupnya senin kemis. Dalam tempo berapa bulan saja mereka akan jadi orang yang kaya raya. Bagaimana mereka tidak jingkrak jingkrak begitu mendapat jabatan anggota DPR?.
Berbeda dengan orang orang di masa Rasulullah dan dimasa Khilafah Rasyidin, mereka malah takut mendapat jabatan apapun dalam kelembagaan negara, hatta itu dalam kelembagaan Khilafah Rasyidin. Mengapa? karena jabatan adalah amanah dan bukan hak. Resikonya berat, tapi kalau sesuai amanah Allah mereka pasti mendapat syurgaNya.
Manusia manusia dungu korban virus democrazyah memandang sebaliknya, jabatan adalah hak, sesuatu yang dihindarkan oleh orang orang beriman di masa Rasulullah malah sekarang diperebutkan, bahkan berjudi berat untuk mendapat kedudukan tersebut. Mau secara group, mau secara pribadi mereka bersaing keras untuk memperoleh jabatan tersebut dan berjudi, kenapa dikatakan berjudi, karena jabatan itu belum tentu mereka dapat walau beratus juta atau milyard amblas.
Mereka sungguh tak sadar, begitu mereka mendapat jabatan, terutama yang berkait dengan hukum hukum Allah, mereka wajib melaksanakan hukum hukum Allah tersebut.
Tentu saja jabatan ini untuk posisi yang berkait dengan hukum hukum Allah, misal Polisi, Jaksa, Hakim, Pengacara, Pembela, President dan anggota DPR MPR.
وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ = “Dan Dia Allah mengangkat sebagian atas bagian lainnya beberapa derajat.” Ini berarti adanya suatu bentuk struktural. لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلاً = Agar kalian diuji siapa diantara kalian yang baik amalannya.” Mengapa ujian ? Karena jabatan itu bukanlah hak, melainkan amanah Allah yang dititipkan kepadanya.”
إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ = “sesungguhnya Tuhan kamu itu cepat sekali siksaanNya.” Artinya kalau kamu menyalah gunakan amanat itu, maka siksa Allah segera akan mengenai kamu.
Jika mereka tidak mampu dan tak bakalan mampu menerapkan hukum hukum Allah, tinggalkan jabatan tersebut, supaya anda tidak diminta pertanggung jawabnya oleh Allah. Anda dihadapan Allah tidak bisa berkatabelece kelak di akhirat, dalam Qur’an saja Allah sudah katakan, bukankah bumi Allah luas?. Ambil jabatan yang paling rendah, misal jadi tukang sapu jalanan walau masih bekerja dalam negara syrik. Maka amanah yang Allah tuntut hanya di bidang kebersihan yang kalian lakukan, bukan dalam masalah yang berkait dengan hukum hukum Allah. Kecuali, anda ikut pula nyontreng, atau jadi panitia pemilu, maka percuma juga jadi tukang sapu.
{إِنَّ الَّذِينَ تَوَفَّاهُمُ الْمَلاَئِكَةُ ظَالِمِى أَنْفُسِهِمْ قَالُوا فِيْمَا كُنْتُمْ ، قَالُوا كُنَّا مُسْتَضْعَفِينَ فِى اْلأَرْضِ ، قَالُوا أَلَمْ تَكُنْ أَرْضُ اللهِ وَاسِعَةً فَتُهَاجِرُوا فِيهَا ، فَأُولَئِكَ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ ، وَسَاءَتْ مَصِيرًا}
Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya:”Dalam keadaan bagaimana kamu ini”. Mereka menjawab:”Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri ini”. Para malaikat berkata:”Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah dibumi itu?“. Orang-orang itu tempatnya neraka Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruknya tempat kembali, (QS. 4:97)
يَا اَيُّهَا الرَّسثولُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِن رَّبِّكَ ، وَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ ، وَاللهُ يَعْصِمُكَ مِنَ النَّاسِ إِنَّ اللهَ لاَ يَهْدِى اْلقَوْمَ الْكَافِرِينَ, benar, tapi kita lihat apa pernyataannyaereka ngaku qur’
Hai Rasul, sampaikan apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu. Dan jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir. (QS. 5:67)
Jadi tidak ada istilah dalam Islam kalau negeri ini bukan negeri Islam maka dengan tanpa beban anda menerapkan hukum hukum thaghut. Memangnya anda pernah temukan rekomendasi tersebut dari Allah dan Rasul?, jawaban Allah SWT malah tak ada pilihan, bukan malah seenaknya saja menerapkan hukum hukum thaghut atau bahkan mencari cari jalan kompromi, dengan meminimizekan masalah sebagai mana kelakuan orang partai Islam di lembaga Paganisme MPR DPR.
{وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلاَ مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ، وَمَنْ يَعْصِ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلاَلاً مُبِينًا}
Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata. (QS. 33:36)
Korban Virus, Berkesenjangan dengan Allah
مَا قَدَرُوا اللَّهَ حَقَّ قَدْرِهِ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ
Artinya:” Mereka tidak menilai Allah dengan sebenar benar Penilaian. Padahal Allah itu Maha Kuat dan Maha Perkasa (Yang mampu berbuat segalanya) Al Hajj (22) : 74
Korban Virus tidak Menghargai al Qur’an.
وَقَالَ الرَّسُولُ يَارَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
Artinya:” Dan berkata Rasul: “ Wahai Tuhanku sesungguhnya kaumku ini telah meninggalkan Al Qur’an. (Tidak lagi menjadikan Al Qur’an Buku Pintar mereka).
Al Furqon (25) : 30
Pengusung Partai Islam Penyebab Hancurnya Ekonomi Rakyat
Rakyat sekarang sekarang jadi idola, apa apa untuk rakyat, sejak dari tahun 1955 awal democrazy digulirkan sebenarnya temanya juga sama, berjuang untuk rakyat. Dan sampai kapan juga tema yang dipakai untuk memenangkan caleg atau capres adalah berjuang untuk rakyat. Mau pakai tema lain, pasti keoknya. Pakai tema rakyat saja belum tentu menang, apalagi pakai tema lain.
Dan sejarah membuktikan bahwa system democrazy yang telah berusia sekitar 65 tahun telah gagal mengangkat harga diri rakyat Indonesia. Rakyat Indonesia telah memiliki trademark (cap, patent) didunia dikenal sebagai rakyat babu, rakyat kacung, rakyat jongos. Itu pertanda system democrazy yang selalu dibangga banggakan telah gagal dan bahkan tak berdaya untuk menghilangkan harkat yang melekat tersebut. Cina yang tidak system democrazy dengan jumlah penduduk yang luar biasa besar tidak pernah terdengar rakyatnya disebut sebagai bangsa budak bangsa kacung. Rakyat Cina memiliki kehormatan diri. Rakyat Indonesia habis dipermalukan dimana mana.
Sudah 65 tahun terbukti gagal hanya orang orang bodohlah yang masih mau mempertahankan system iblis yang menghancurkan ummat horizontal vertical tersebut. Jika Negara mbahnya democrazy (Amrik) saja hancur lebur lantaran bertuhan kepada system democrazy, kita malah bangga disebut sebut Negara paling democrazy didunia. Uuuuuuh benar benar mental bangsa kacung.
Sebenarnya jika sudah dinyatakan sempurna system Islam oleh Allah, tak perlu lagi orang orang yang mengaku Islam ragu atas pernyataan Allah. Kemelaratan atau kemakmuran rakyat koncinya ada pada Allah swt. Bukan lantaran negeri dengan hasil buminya yang kaya raya, bukan pula dari banyaknya pakar ekonom yang bergelar Proffesor, doctor di negeri ini. Amerika hancur padahal pakar ekonomnya dan ahli ahli keuangannya luar biasa banyak.
Indonesia terkenal dengan negeri yang kaya raya hasil buminya, penduduknya tidak sebanyak penduduk Cina, tapi negeri yang kaya raya ini malah memproduksi babu babu kacung kacung keluar negeri. Negeri kaya hasilnya babu menunjukkan ada yang tidak beres, boleh tuding systemnya boleh tuding orangnya. Untuk nuding orang tak usahlah diperpanjang, karena negeri ini pemegang record bangsa paling lama dijajah bangsa lain, kesimpulan jelas bangsa budak menghasikan budak.
Cobalah lirik kesystem yang digunakan, kemudian check and recheck pada buku pintar Al Qur’an dan As Sunnah. Penyebab azab dan siksa pada bangsa ini adalah orang orang partai Islam yang mendustakan ayat ayat Allah.
{وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٌ مِنَ السَّمَاءِ وَاْلأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ}
Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya. (QS. 7:96)
Pada ayat diatas jelas kemakmuran dan kemajuan ekonomi koncinya menurut Allah swt, pakar diatas pakar, bukan alam geografisnya, bukan hasil buminya yang kaya raya, atau banyaknya pakar ekonom dinegeri tersebut. Koncinya iman dan taqwa dari negeri yang sedang dilanda duka tsb, jika anda tidak syrik, dipastikan anda anda tidak sesat, maka perekonomian anda dari langit dan bumi akan bersegeraan Allah datangkan. Tapi ingat untuk satu kaum, bukan perorangan. Lantaran yang terjadi pendustaan dari orang yang serupa orang orang mu’min, maka selain perekonomian menghasilkan babu babu yang ber arti fakta kemelaratan, ditambah lagi siksa dari Allah seperti kasus Situ Gintung, Tsunami dsbnya.
Tak ada pakar, tak ada Profesor, tak ada doctor ekonomi yang mampu mengangkat rakyat dari kemelaratan, melainkan sang pakar mengembalikan inti permasalahan kepada yang menciptakan manusia. Apa permasalahan yang terjadi selama ini, mengapa kerja keras para pakar ekonom dari sejak merdeka sampai 65 tahun kemudian hasilnya malah produksi babu babu. Ini sudah jelas masalah percaya pada firman firman Allah atau tidak, karena sang prof, doctor ekonomi yang tidak iman akan tersinggung berat atas pernyataan saya ini. Tapi saya yakin dan iman pada firman firman Allah, kita lihat ayat berikut,
{وَلَوْ أَنَّهُمْ أَقَامُوا التَّوْرَاةَ وَاْلإِنْجِيلَ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِمْ مِنْ رَبِّهِمْ لأَكَلُوا مِنْ فَوْقِهِمْ وَمِنْ تَحْتِ أَرْجُلِهِمْ ، مِنْهُمْ أُمَّةٌ مُقْتَصِدَةٌ ، وَكَثِيْرٌ مِنْهُمْ سَاءَ مَا يَعْمَلُونَ}
Artinya:” Dan kalau sekiranya mereka bersungguh-sungguh menegakkan (menjalankan perintah-perintah Allah dalam) Taurat dan Injil (pada saat Taurat dan Injil berlaku) dan apa yang diturunkan kepada mereka dari Tuhan mereka (Al-Quran), niscaya mereka akan makan dari atas mereka (langit) dan dari bawah kaki mereka (bumi). Diantara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka. (QS. 5:66)
Jika Dr. Maurice Buccaile menemukan jawaban atas keheranannya jasad Fir’aun sampai kini masih awet, sementara dia tidak menemukan bahan pengawet apa yang digunakan untuk jasad Fir’aun. Ternyata yang mengawetkan Firaun adalah Allah SWT.
{فَالْيَوْمَ نُنَجِّيكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُونَ لِمَنْ خَلْفَكَ آيَةً ، وَإِنَّ كَثِيرًا مِنَ النَّاسِ عَنْ آيَاتِنَا لَغَافِلُونَ}
Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (QS. 10:92)
Dr. Maurice Buccaile mencari solusi dari permasalahannya dari Qur’an dan menemukan jawaban, kenapa kita yang telah 65 tahun menghasilkan kegagalan, tetap saja cuek terhadap firman firman Allah tersebut, padahal katanya kita mengaku mayoritas muslim, berarti permasalahannya semakin jelas dan semakin terang benderang, bahwa kita sesunguhnya mayoritas negeri ini bukan orang orang muslim, anda khan tahu persyaratan yang dikatakan orang muslim, negeri ini dipenuhi kaum musyrikin, kaum penyembah banyak tuhan.
—oo0oo—
Jakarta, 18 Juni 2009
Tulisan ini bisa juga dilihat di www.darmenadios.wordpress.com
Komentar Terbaru