Fatally Kelirumologi Democrazyyah

Oleh :

Darmen Adios

Teman saya, anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Kaltim bertamu kerumah saya, ia seorang khatib jum’at di Kaltim, kantor usahanya dikawasan Tebet Jakarta dan pabriknya dikawasan Bogor, posisinya sebagai komisaris. Ia yang istrinya saya yang menjodohkan, berangkat ke Kaltim sebagai pegawai negeri Meteorology  Geofisika, bertugas di bandara Sepinggan mengawas cuaca. Rupanya kehidupan partai dan sebagai anggota Dewan telah merubah kehidupan ekonominya, pegawai negeri ditinggalkannya karena mungkin sudah tidak lagi menjanjikan.

Setelah terjadi dialog panjang dengan teman saya yang anggota dewan terhormat ini, saya akan beberkan kepada anda pemikiran pemikiran partai mereka, kenapa mereka menjadi supporter democrazy. Ia mengakui system democrazy batil, hanya saja mereka mau mencemplungkan diri kedalam lubang tinja democrazy, dengan alasan mau membuang tinja tinja itu, walau dengan konsekwensi harus berlepotan tinja disekujur tubuhnya.

Tetapi teman saya membantah, mereka bilang mereka ikan, bukan manusia pembersih tinja yang nyemplung kelubang tinja, biar dilaut tetap tidak asin, biar didalam kubangan tinja tidak tersentuh tinja tinja itu, begitu katanya. Saya katakan dia dusta, tokoh partainya saja, ketua MPR, men sholatkan jenazah Nurcholis Madjid.

Di tambah lagi si taghut Nurcholis Madjid, oleh para tokoh partai apa ya Islam ini, didoakan agar arwahnya ditempatkan oleh Allah sejajar dengan Rasulullah dan para sahabat Rasul. Sama saja seperti mendoakan pekerja komersial sex yang meninggal sehabis transaksi sex, agar arwah pekerja komersial sex tersebut ditempatkan bersama Siti Khadijah, Istri Rasulullah saw. Padahal sesungguhnya perbuatan Nurcholis Madjid tersebut bahkan lebih buruk lagi dari pekerja komersial sex tsb, oleh sebab ia (Nurcholis) telah mensejajarkan diri, merasa punya wewenang untuk melawan ketetapan hukum hukum Allah dengan menikahkan wanita Muslimah dengan laki laki kafir.

Perbuatan tokoh partai itu menunjukkan mereka belepotan tinja lantaran mereka memang harus pandai menyesuaikan diri dengan budaya lingkungan. Kalau orang banyak memuliakan Nurcholis Madjid, maka “ikan” harus bisa sesuaikan diri thd apa maunya arus masyarakat banyak. Airnya tawar, jadilah ikan tawar, airnya asin, jadilah ikan asin, airnya payau, jadilah ikan payau dstnya. Agar mereka dari pandangan lingkungan tak begitu tampak tampil beda, walau dengan resiko menentang firman Allah dalam larangan mensholatkan dan mendoakan manusia manusia taghut, kafir semacam Nurcholis Madijd tsb.

وَلاَ تُصَلِّ عَلَى أَحَدٍ مِنْهُمْ مَاتَ أَبَدًا وَلاَ تَقُمْ عَلَى قَبْرِهِ ، إِنَّهُمْ كَفَرُوا بِاللهِ وَرَسُولِهِ وَمَاتُوا وَهُمْ فَاسِقُونَ

Dan janganlah sekali-kali kamu menshalati (jenazah) seseorang yang mati di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri (mendo’akan) di kuburnya. Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati dalam keadaan fasik. (at-Tawbah; 9:84)

Banyak lagi contoh lain yang merupakan bukti, ikan partai menjadi asin, seperti kasus korupsi partai apaya Islam oleh anggota dewan di sumbar. Secara rombongan anggota dewan dari partai apaya Islam korupsi. Bahkan sebenarnya sejak kontrak pertama ikut system democrazy, mereka telah menjual akidah mereka, meng-asinkan diri dari awal langkah mereka yang akan kita bahas kemudian.

Rasulullah pernah bersabda bahwa ummat pengaku Islam ini akan ikut saja kemauan Yahudi Nasrani, sekalipun mereka masuk kesarang biawak (mereka bikin system democrazy, ummat Islam ikut system tersebut macam kerbau dicocok hidung), padahal ikuti syariahnya orang kafir terlarang, belum lagi malunya itu, kalau orang kafir ikuti penampilan kaum muslimin dengan pakai sorban, pici dst itu biasa, itupun mereka lakukan untuk menipu ummat.  Tapi ummat Islam ikuti ajaran mereka, ini namanya melampoi batas.

Umumnya orang partai tidak hiraukan sabda Rasulullah tsb, walau mereka tahu hadist tersebut. Dalam banyak hal saya perhatikan juga demikian, lantaran mereka mungkin merasa lebih pintar, lebih tau dari Rasulullah saw dalam hal “memperjuangkan diin Allah.

Untuk kita jadikan referensi bagaimana sebenarnya kualitas bangsa BBM, kita lihat fakta sejarah yang sangat sangat memalukan dimana bangsa BBM dijajah Belanda 3,5 abad. Jika seorang benar keimanannya kepada Allah, 1 hari saja mereka tidak tahan dijajah dan pasti melawan. Melawan berarti punya peluang mati syahid. Itu kematian yang selalu diimpikan pejuang pejuang Islam, dari dahulu sampai sekarang dan sampai kapanpun.

Kalau sudah sampai 3,5 abad dijajah, ber arti bangsa BBM bangsa yang sangat takut menghadapi kematian, lebih baik jadi budak bangsa Belanda dari pada mengorbankan nyawa untuk suatu kemerdekaan yang hakiki, begitu kira kira pemikiran bangsa BBM.

Khalifah Abu Bakar Shiddiq berkata, carilah kematian, niscaya dia memberimu kehidupan. Lantaran bangsa BBM tidak mencari kematian, tetapi mencari kehidupan, malah kehidupannya menjadi sengsara dijajah selama 3,5 abad. Waktu 3,5 abad adalah waktu yang lebih dari cukup untuk membentuk bangsa BBM menjadi bangsa berbudaya penjilat terhadap penguasa Belanda, asal bapak senang, cari selamat, cari muka, hypocrite, cari asal untung.

Kita dengar nasihat nenek yang merupakan rintisan gen bangsa jajahan berapa abad silam,  nduk, kowe jangan melawan arus yaa, nanti hidup kowe susah. Dan nasihat sang nenek ternyata “lebih manjur”, dari kalau ikuti sabda Rasulullah, bukti menjadi kaya itu karena ikuti nasihat nenek, coba ikuti sabda Rasulullah, beraaaat, harus siap mental jadi orang susah.… Rasulullah biasanya cuma sekedar dipuji sebagai manusia teladan dalam setiap kutbah oleh ulama ulama democrazy, tapi bukan untuk diikuti sabda sabdanya.

Faktanya bangsa BBM memang ber ugama (diin) menurut apa yang disukainya dan bukan apa yang dikehendaki ugama. kita lihat, tak satupun “muslimah” kita keluar rumah dengan berpakaian tapi telanjang punya perasaan berdosa terhadap pakaian liarnya tersebut. Saya yakin wanitanya sebagian besar tahu pakaian yang diperintahkan ugama itu apa,  tapi tidak mudeng terhadap perintah Allah tersebut. Kalau mayoritas wanitanya seperti itu, bukankah itu gambaran prianya juga ber ugamanya menurut kehendaknya dan bukan menurut apa yang dikehendaki Allah.

Jama’ah liqo orang partai juga telah punya syariat tersendiri, apapun sabda Rasulullah atau firman Allah yang menentang kekeliruan mereka dalam berjuang, kalau pimpinan partai (syuro, yang katanya ahli ahli agama), belum koor bareng meng amini apa yang terdapat dalam Qur’an Sunnah, maka jama’ah liqo tunduk patuh kepada ulamanya, persis keimanan ummat nasrani yang mensandarkan keimanannya kepada rahib rahibnya.

Pandangan Ustadz Abu Karim Fatullah

Berbeda dengan Ustadz dari Partai, Ustadz Abu Karim Fatullah dalam bukunya Kekeliruan Pemikiran Abu Bakar Ba’asyir, malah menyatakan democrazy sesuai dengan Islam, walau dia sendiri mengakui democrazy berasal dari dubur orang non muslim peranakan barat. democrazy memang anak kandung peradaban barat hal 35, baris 18,19.

Abu Karim Fatullah menganggap democrazy sebagai system yang menerangi, kita baca cuplikannya, Jangan heran jika saat ini konsep demokrasi ibarat pelita digelapnya malam yang banyak didatangi laron, semua negara berlomba menuju ke arahnya karena ia dianggap sebagai salah satu system yang mampu mengeliminir semua bentuk ke tidak adilan dan penindasan penguasa terhadap rakyatnya.(hal 38,baris 22). Abu Karim rupanya hendak memberi gambaran system Islam penindasan penguasa atas rakyatnya karena itu tidak didatangi laron.

Maka dari kelompok mereka ada pendukung mutlak system democrazy seperti ustadz Abu Karim Fatullah, ada pula kelompok dari ustadz partai dakwah yang tahu democrazy itu menyesatkan, mereka katanya berusaha memperbaiki bagian dalam. Kalau tidak ada mereka, kata mereka keadaan negeri BBM akan lebih parah. Benarkah?

Prinsip berjuang Islam bukan dari pada dari pada, bukan pula menang atau kalah, tapi benar atau salah langkah mereka dalam berjuang. Islam telah sempurna, jadi tinggal check and re check, kalau kedapatan langkah bertentangan dengan firman Allah, kudu harus ditinggalkan langkah tersebut. Begitulah komitment orang yang berjuangnya benar. Tidak berharap keuntungan dunia, bahkan nyawapun kalau diperlukan akan diberikan untuk perjuangan itu.

Saya kurang percaya jika para “pejuang” ini di gaji 2 juta perbulan akan mau berjuang dari dalam itu. Kalaulah tidak menjanjikan, pasti tu “tempat berjuang” ditinggal, lantaran para “pejuang” penghasilannya menjanjikan, maka teman saya dari Pertamina saja ada yang rela tinggalkan jabatannya di Pertamina. Wong berjuang dengan cara enak, cuma omong omong doang, perasaan tetap sabilillah, dapat uang banyak, bodohlah tidak mau masuk, laron saja menyerbu.

Yah itulah manusia, tetapi apapun sikap yang dipilih yang pasti semua pilihan tersebut ada konsekwensi logisnya kelak di hari pembalasan, siapapun orangnya, dimana didunia ini mereka sebenarnya juga sedang menanti nanti keputusan Allah yang maha dahsyat. Q 9:24.

فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللهُ بِأَمْرِهِ

maka tunggulah, sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya (at-Tawbah; 9:24)

Apa Itu Democrazy ?

Kata Democrazy berasal dari Yunani, ringkasan gabungan dari dua kata Demos = yang ber arti rakyat dan Kratos = yang ber arti hukum. Lengkapnya menjadi, kekuasaan membuat hukum, wewenang membuat hukum, wewenang membuat aturan berada ditangan rakyat. Dan bahasa baku yang diakui semua pihak dinegeri BBM, democrazy artinya kedaulatan ditangan rakyat. Suara rakyat, suara terbanyak, menentukan kepastian suatu hukum menjadi sah, legal, absah, berlaku untuk dijalankan.

Sepintas kata, kata democrazy (kedaulatan ditangan rakyat) ini membuat hidung rakyat membesar, gile, gue dihargai oleh system, dari mulai tukang beca, mbok mbok tukang sayur, sopir oject, pelacur, preman sampai orang orang kaya, pedagang, aparat, punya perasaan dihargai yang sama, suara anda, pilihan anda menentukan nasib bangsa, begitulah pesan pesan indah system thagut ini.

Masalahnya tentu tidak terhenti sampai pada kebanggaan orang banyak untuk memilih siapa wakilnya di DPR, President atau Gubernurnya, tetapi democrazy adalah suatu system horizontal dengan syariat (aturan) tertentu, dalam democrazy jika terjadi pertikaian, urusan tidak dikembalikan kepada Qur’an Sunnah sebagaimana diperintahkan Allah SWT, karena kaidah hukumnya suara terbanyak, maka penyelesaiannya kembali apa kehendak suara terbanyak. Tidak perduli bertentangan dengan Qur’an atau tidak.

Karena kedudukan aturan syariatnya demikian, system democrazy malah menjadikan manusia sebagai tuhan tandingan Allah, oleh karena system membentuk manusia menjadi penentu hukum menurut kehendak manusia banyak itu. Dalam system Islam, hak manusia dalam soal hukum, hanyalah membuat hukum keduniaan yang tidak terdapat dalam Qur’an Sunnah, misalnya masuk sekolah jam 7 pagi pulang jam 12 siang. Hukum berlalu lintas dll. Dalam system democrazy,  jika terpaksa berbentur dengan Qur’an Sunnah, maka Qur’an Sunnah dicampakkan. karena kaidah yang berlaku, bagaimana suara terbanyak sajalah. Anggota DPR tunduk patuh terhadap syariat iblis tersebut.

Islam suatu system, system horizontal dan vertical (terpadu) dengan syariat (aturan) tertentu dan telah sempurna. Sempurna dalam pengaturan urusan vertical maupun pengaturan hukum keduniaan (horizontal). Kerangkanya telah tersusun rapi sejak Allah menyatakan kesempurnaannya belasan abad yang silam. Dengan menyodoknya system horizontal democrazy kedalam kehidupan ummat pengaku Islam, terjadilah bentrokan system dan bentrokan pendukung antara pendukung system kafir melawan pendukung system Islam yang datang dari Allah SWT. Mengutip kata kata Abul A’la Al Maududi, “Selama system ini masih ada (democrazy), kami menganggap bahwa Islam itu tidak ada dan jika Islam itu ada maka tidak ada tempat bagi system ini”.

Kesalahan Fatal Memahami Makna “Agama”

Sejauh ini masyarakat awam memandang agama itu dengan ciri khas peribadatan khusus seperti sholat, puasa, haji, zakat. Kalau tidak sholat, tidak mantap ber agamanya, tidak merasa beragama, ada perasaan tersalah jika tidak sholat, itu bagi yang sholat. Yang tidak sholat ampun, lebih banyak lagi. Pandangan agama terciri dari peribadatan khusus saja, lantaran juga melihat contoh agama lain seperti Katolik, Budha, Hindu yang memang bagi mereka agama untuk hal hal yang khusus demikian, apalagi dalam ajaran Nasrani terbiasa kita mendengar, berikan hak tuhan untuk tuhan, hak raja untuk raja.

Kalimat hak tuhan untuk tuhan, hak raja untuk raja adalah gambaran pemisahan mutlak antara urusan horizontal dan urusan vertical, tidak ada keterpaduan atau berdiri sendiri. Masing masing raja atau tuhan punya kuasa dan punya wewenang dalam bidangnya masing masing. Tetapi apapun namanya dan apapun systemnya, segala macam bentuk system kehidupan, apakah itu untuk urusan horizontal atau vertical, selain system Islam (ad diin Islam) adalah system kufar.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرِ اْلإِسْلاَمِ دِيْنًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِى اْلآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Barangsiapa mencari system kehidupan (diin) selain dari system (diin) Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (system itu = misal democrazy) dari padanya, dan dia diakhirat termasuk orang-orang yang rugi. (Ál ‘Imrán; 3:85)

Adanya departemen agama di negeri BBM, membuktikan bahwa agama memang dikenal sebagai urusan vertical. Padahal dalam pemahaman Islam, agama, atau diin Islam adalah kesemuanya, salah kaprah yang telah berlarut larut ini dan tak ada upaya penguasa  untuk merubahnya mengakibatnya ummat pengaku Islam menerima ajaran horizontal dari system diluar Islam tanpa protes dan tanpa proteksi, kesalahan fatal yang dilakukan ummat, kebodohannya atas Islam, membuat democrazy malah dianggap seperti pucuk dicinta ulam tiba, sebagai mana bela dirinya ustadz Abu Karim Fatullah membela ajaran sesat democrazy ini.

Tetapi karena Allah SWT tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya, akan selalu saja ada hamba hamba Allah yang diberi petunjukNYA, disadarkan akan bahayanya system democrazy yang datang dari dubur peranakan barat itu.

يُرِيدُونَ أَنْ يُطْفِئُوا نُورَ اللهِ بِأَفْوَاهِهِمْ وَيَأْبَى اللهُ إِلاَّ أَنْ يُتِمَّ نُورَهُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُونَ

Mereka berkehendak memadamkan cahaya (diin) Allah dengan mulut (ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai. (at-Tawbah;  9:32)

Walau begitu gencar dan gegap gempitanya promosi agama democrazy ini, dan telah memakan banyak korban, lama kelamaan pasti akan terbongkar juga. Yang busuk kelak akan tercium juga. Sesungguhnya yang batil walau sekarang sangat kokohnya kelak akan roboh jua. Karena Allah yang berkehendak menyempurnakan cahayaNya, sapa mo lawan?.

وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ، إِنَّ الْبَاطِلَ كاَنَ زَهُوقًا

Dan katakanlah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap”. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (QS. 17:81)

Memang dalam system democrazy, walau memberi juga ruang “agama” untuk urusan vertical, misal seperti untuk urusan haji itu, atau membolehkan membangun masjid, dan ada juga sedikit urusan horizontalnya, misal dalam hal perkawinan dan perceraian, tapi kerangka dari apa yang dibolehkan itu tetap saja dalam kerangka system democrazy,

Dengan ada yang dibolehkan itu juga merupakan tipuan kepada ummat bahwa democrazy “tidak menentang agama”. Bahwa democrazy “memperhatikan pula agama”. Tetapi manakala hukum yang lain hendak ditegakkan, terbentur lagi kepada syariat system democrazy, bagaimana suara terbanyak sajalah. Rakyat donk yang menentukan pakai atau tidaknya hukum hukum Allah. Jadi kalau hamba Allah tidak mawas diri, akan mudah diplintir, dikecoh ulama ulama pendukung democrazy. Baca saja karangan Abu Karim Fatullah, buat yang bodoh terhadap pemahaman agamanya, pasti termakan. Atau kalau ulama partai membela diri, kita bodoh ugama?, kita pasti termakan, dilahap “ulama” seperti kita ini layaknya pizza.

Dalam system Islam (diin Islam), ketentuan Allah dan Rasulnyalah yang mengatur semua kehidupan pokok pokok manusia baik itu dalam urusan vertical maupun horizontal, mulai dari masuk WC, ke Masjid sampai urusan kenegaraan, jadi undang undang ummat dalam urusan vertical atau horizontal adalah Qur’an Sunnah. Peran penguasa dalam system Islam hanyalah sebagai duta besar Allah di bumi Allah, penguasa dunia tidak punya wewenang apapun untuk menolak kehendak Allah, apalagi berani membuat syariat yang menentang syariat yang telah Allah dan Rasulullah tetapkan.

Melihat ratusan juta sampai milyard manusia pengaku Islam mendukung system democrazy sebagaimana dikatakan ustadz Abu Karim Fatullah, diserbu laron, saya malah terkagum kagumnya akan ke jenius-an iblis dalam menjalankan misinya agar manusia berduyun duyun tercemplung kedalam neraka jahannam.

Iblis amat paham bahwa dosa musyrik menghapus semua amalan, maka dari titik ini iblis mengupayakan segenap tipu dayanya untuk menipu ummat manusia. Dicarilah jalan oleh iblis agar ummat yang mengaku Islam ini menjadi sia sia semua amalannya walau telah semaksimal mungkin “berjuang untuk Islam”,  walau ummat telah ribuan kali pergi haji, jutaan kali bersedekah ikuti ustadz Mansyur, triliunan kali ikuti zikir akbar, zikir nasionalnya ustadz Arifin Ilham dengan pakaian suci yang serba putih, ditambah lagi qolbu anda di cuci shamponya ustadz AA Gym, semua yang telah manusia upayakan itu tak akan pernah ber arti jika mereka tetap saja mempersekutukan Allah.

ذَلِكَ هُدَى اللهِ يَهْدِى بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ ، وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

Itulah petunjuk Allah yang dengannya Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya. Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan. (QS. 6:88)

Hebatnya lagi iblis memberi gambaran musyrik itu hanya dalam bentuk perdukunan, permistikkan seperti bakar kemenyan, jampi jampi, pelet, sesajen dan semacamnya. Bahkan musyrik yang seperti itulah yang kerap digembar gemborkan mayoritas ulama yang dikatakan terlarang, padahal kalau hanya musyrik dalam bentuk perdukunan, korban iblis dalam kemusyrikan hanya sedikit!.  Iblis tidak mau rugi, dicarinya tipuan yang sangat sempurna agar manusia tergiring dalam perbuatan mempersekutukan Allah, tetapi tidak merasa sedang mempersekutukan Allah. Tidak terasa tidak terlihat, itu baru tipuan cemerlang.

Jika anda pernah nonton film the Sting, dengan actor Paul Newman, tipuan iblis lebih matang lagi dari keahlian Paul Newman menipu mangsanya. Karena korban iblis ini juga tidak tanggung tanggung, Doctor ahlinya agama, Lc, Ulama, jama’ah liqo dstnya yang katanya dari sejak sekolah Diniyah belajar Islam. Mungkin anda sendiri pembaca tulisan ini merasa tidak percaya akan tipu daya permainan Iblis ini. Karena anda tidak pernah mau percaya bahwa ustadz anda bisa saja salah dan anda tidak pernah mau menjadi pencari kebenaran sejati.

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ ، فَلاَ تَغُرَّنَّكُمُ الْحَباَةُ الدُّنْيَا ، وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُورُ

Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. (QS. 35:5)

Anda membela ustadz anda seperti ustadz Abu Karim Fatullah bukan atas dasar analisa kebenaran dengan membeberkan kebenaran Al Qur’an dan Sunnah Rasul, tapi anda menolak kebenaran lantaran kebenaran itu datangnya dari preman pinggir jalan yang doyan nyentil kelakuan ulama, ustadz yang sesat jalan. Sama persis penolakan Yahudi atas Muhammad lantaran pembawa Risalah Muhammad bukan dari bangsanya tapi dari bangsa Arab atau bukan dari golongan mereka yang bisa baca tulis, kok malah dari orang yang buta huruf.

Saya pernah ditohok langsung atas pertanyaan tersebut oleh tamu saya, anda menulis atas pendapat atau rekayasa berfikir anda sendiri bukan?, Pertanyaan itu muncul lantaran dia tahu saya tak ada sejarahnya sekolah Diniyah, Tsanawiyah, Aliyah, juga tidak dari Al Ahzar Mesir atau IAIN. Padahal manusia yang saya serang justru mereka yang menggondol ijasah Lc, Doctor, Drs. lulusan sekolah ugama terkemuka. Sopo mo percaya preman?.

أَوَ عَجِبْتُمْ أَنْ جَاءَكُمْ ذِكْرٌ مِنْ رَبِّكُمْ عَلَى رَجُلٍ مِنْكُمْ لِيُنْذِرَكُمْ وَلِتَتَّقُوْا وَلَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

Dan apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu peringatan dari Rabbmu dengan perantaraan seorang laki-laki dari golonganmu agar dia memberi peringatan kepadamu dan mudah-mudahan kamu bertaqwa dan supaya kamu mendapat rahmat? (QS. 7:63)

Saya sendiri bukannya tidak pernah tertipu permainan iblis ini, tapi lantaran saya punya tabiat suka memperhatikan keadaan di masyarakat, selalu kritis melihat apa yang terjadi di masyarakat, dan jiwa saya juga belum terlalu dalam terkotori racun democrazy, baru masuk partai , kemudian saya lihat keanehan keanehan yang banyak bertentangan dengan pandangan ke Islaman yang saya tahu didalam partai itu, saya menyatakan keluar, itu kira kira dimasa pemerintahannya Habibi. Silahkan tanya pada sesepuh pendiri partai dakwah terkenal, yang istrinya mantan jama’ah saya, diwaktu sahur saya menelephone dia hampir satu jam, tapi jawabannya tak masuk dalam nurani saya yang juga pernah belajar Islam darinya.

Belum lagi keanehan keanehan lain dari partai apaya Islam yang lain yang saya perhatikan, dimana ashobiyahnya sangat kental dan itu terbaca oleh saya, saya berfikir, partai politik dibawah naungan bendera democrazy bukan jalan Allah, Organisasi, kumpulan, partai, kelompok atau apalah namanya hanya benar jika mereka ber organisasi dibawah naungan bendera kalimat tauhid Laa ilaaha illallah.

Kalau dahulu kita merasa bangga bahwa asas partai kita Islam, sekarang kita harus koreksi diri, takkan pernah benar seseorang yang setuju dan ikut syariat kafir sebagai landasan berhukum, landasan berjuang, menyatakan pula kepada ummat bahwa asas mereka Islam. Itu penipuan yang nyata, karena ketika ia menerima dan setuju asas kafir, berarti dia pada saat yang sama ia telah menolak Islam dalam hatinya.

مَا جَعَلَ اللهُ لِرَجُلٍ مِنْ قَلْبَيْنِ فِى جَوْفِهِ

Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya (QS. 33:4)

Kemusyrikan Yang Luput Dari Perhatian Ulama

Pembahasan tentang kemusyrikan yang luput dari kutbahnya ulama adalah kemusyrikan dibidang politik, yaitu dengan cara menerima, mengikuti, serta menjalankan (tunduk patuh) dan bahkan menyebar luaskan syariat , mempopulerkan syariat democrazy tersebut yang jelas jelas bertentangan dengan ke tauhid-an kalimat Lailahaillallah, tiada Tuhan yang patut diikuti syariatnya kecuali hanya syariat Allah. Tiada aturan main yang patut diikuti melainkan aturan main dari Allah dan Rasul Allah.

Saya tegaskan, agama menurut Islam (ad diin Islam) adalah keterpaduan urusan vertical dan horizontal. Jika orang mengatakan apa agamamu? Saya mengatakan apa system kamu ?, saya tidak mengatakan apa agama kamu?, dan saya tidak “beragama Islam”, bulshit itu “beragama Islam”, tapi saya bersistem Islam. Atau ber diin Islam. Barang siapa yang “beragama Islam” dengan pemahaman agama itu vertical pasti masuk neraka, karena mereka orang orang musyrik, barang siapa yang ber diin Islam, Insya Allah, Allah lapangkan jalan menujuNya, walau belum tentu juga masuk syurga, memangnya masuk syurga gampang. Masuk perguruan tinggi favourit saja tidak mudah, apalagi syurga.

Karena salah kaprah berat memahami agama inilah, pengaku Islam di negeri BBM dengan enteng mengambil dan menggunakan system democrazy tanpa beban, seperti anak kecil yang bermain api dan bensin tanpa tahu bahayanya api dan bensin itu bagi dirinya. Mereka pikir dalam urusan horizontal mereka merasa bebas pakai system apa saja yang disukai. Karena itu mereka bisa berjingkrak jingkrak sebebas bebasnya dalam pesta judi democrazy. (dianggap bukan agama, kok mau pusing wae?), mau ria-ria an kek, mau mejeng tampang segede gede gajah kek, mau niru niru kafir kafirin diseluruh dunia kek, mau judi rebutan jabatan kek, mau nampangin gelar kek, sabodo teuinglah, bukan agama eneh, begitulah anggapan mereka.

Kasihan Marissa “Batil” eh Haq, kalah judi dalam pilkada Banten, (udah maen curang dalam permainan judi, kalah pula), duit dah keluar ratusan juta atau milyard an rupiah, raib bagai layangan putus, eh engga menang. Tapi gimana mau menang yaa, lawannya ratu nya ©Atut, yang mungkin ahli nya’tut, lantaran mungkin pernah belajar sama Bu’ Tut, anak encing Ato tertua bernama Tu-tut, yang mendapat gelar di Aceh ketika berkuasa dengan gelar Cut Nya’, maka Tutut dipanggil  warga Aceh menjadi Cut Nya’ Tut, Cut Nya’ Tut ngadu ama babenya cing Ato nyang orang jawa tulen lantaran gelarnya terasa aneh, cing Ato memberi nasihat, biarken Tut, kamu ajari saja ratu Atut cara cara nya’ Tut, walau itu perbuatan tak pa”tut” dan aromanya bau ken”tut” yang bisa di tun”tut” di pengadilan bu”tut” ..….tat tut tat tut, prreet!!! walaaah….

Begitulah, disebabkan ummat pengaku Islam ini tidak memandang urusan horizontal sebagai bagian dari ad diin Islam, kita lihat di TV misalnya sehabis sholat idul fitri di masjid masjid Diror yang jumlahnya luar biasa banyak itu, tak satupun dari mereka yang usai sholat, dari penguasa nya sampai rakyatnya, merasa sedang berbuat kedurhakaan massal dan akbar kepada Allah SWT. Wajah mereka tersenyum gembira karena telah penuhi puasa satu bulan ramadhan, padahal amanah untuk menerapkan urusan horizontal ada pada tanggung jawab mereka, mereka enteng saja, bercengkrama dengan sohibnya tanpa punya perasaan berdosa, mereka merasa bakal masuk masuk syurga, kasihan ane melihat wajah wajah suci yang tertipu syeitan itu.

Biasanya orang yang terbukti berbuat salah, wajahnya selalu pucat pasi. Air mukanya buram, tapi orang yang tunduk patuh kepada system syariat democrazy ini dengan mengkandangkan Qur’an Sunnah untuk urusan urusan horizontal, dari pejabat sampai kroconya kroconya, dari ulama ulamanya sampai murid murid liqonya, wajah mereka sumringah, padahal mereka para pakar mempersekutukan Allah, suatu perbuatan yang menghapus semua amalan manusia, menjadikan apa saja semua kebaikan yang pernah mereka lakukan didunia ini menjadi tiada artinya sama sekali, ludes tanpa bekas, dosapun tiada berampun. (Q 6:88).

Hebatnya lagi orang zulumat ini berdoa kepada Allah, mohon kebaikan negeri BBM ini, kebaikan negeri yang bebas dari azab tak berkesudahan. Sungguh doa mereka adalah sikap, kelakuan  orang bodoh tak bermalu. Mereka seperti seorang karyawan yang membakar gedung kantor tempat dia bekerja, setelah dia kurang ajar dengan merugikan perusahaan dalam jumlah yang besar, dia meminta kepada pemilik perusahaan agar dia dipromosikan naik pangkat, naik gaji. Mereka kaum musyrikin minta kepada Allah kebaikan macam macam, disisi lain mereka mempersekutukan Allah dengan tuhan tuhan yang lain tanpa merasa bersalah kepada Allah, mereka tunduk patuh kepada syariat democrazy, walau mereka sholat juga. Haiiyaaa… olang olang wodoh wemang wikin wusing…weeeetul engga?

Saudaraku, Islam bukan agama (seperti pemahaman mereka), Islam adalah ad diin, system kehidupan yang menyeluruh dan sempurna, yang datang, dirancang oleh Allah SWT dan diaplikasikan oleh Rasulnya Muhammad SAW.

اَلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ اْلإِسْلاَمَ دِينًا

Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu dien mu (system kehidupan) dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu sebagai dien mu. (QS. 5:3).

Tidak ada pemisahan antara urusan vertical dan urusan horizontal dalam system Islam, barang siapa yang dengan sengaja atau ikut ikutan memisahkan keterpaduan urusan horizontal dan vertical ini, ia nyata nyata telah menjadi murtad, dan karena ia masih menyembah Allah jua dalam urusan vertical, jadilah ia manusia yang disebut kaum musyrikin, disadari atau tidak oleh pendukung system democrazy itu sendiri.

أَفَتُؤْمِنُونَ بِبَعْضِ الْكِتَابِ وَتَكْفُرُونَ بِبَعْضٍ ، فَمَا جَزَاءُ مَنْ يَفْعَلُ ذَلِكَ مِنْكُمْ إِلاَّ خِزْىٌ فِى اْلحَيَاةِ الدُّنْيَا ، وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرَدُّونَ إِلَى أَشَدِّ الْعَذَابِ ، وَمَا اللهُ بِغَافِلٍ عَمَّا تَعْمَلُونَ

Apakah kamu beriman kepada sebagian dari Al-Kitab (Qur’an) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan bagi orang yang berbuat demikian daripadamu melainkan kenistaan dalam kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa yang sangat berat. Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat. (al-Baqarah; 2:85)

Kasus Al Ustadz Abu Karim Fatullah melawan ulama Abu Bakar Ba’asyir, contoh nyata memuncaknya pertikaian antara orang tersesat, zulumat, bodoh sok pinter, melawan orang ikhlas yang telah beroleh hidayah Allah.

Kata Abu Karim Fatullah lainnya yang lebih parah, malah system democrazy sesuai Islam, (hal 31, baris 2). Kemudian lebih mempertegas lagi, Konsep democrazy mengajarkan bahwa pemerintahan haruslah di jalankan sesuai dengan kehendak dan keinginan rakyat. Hal 38, baris 6-8. membuktikan Abu Karim tidak paham apa itu ad diin Islam, atau dia sengaja menipu ummat. Jika Abu Karim penganut Islam, dia harus katakan, pemerintahan itu harus dijalankan sesuai dengan kehendak Allah, rakyat juga harus ikut kehendak Allah. Gitu lho Abu Karim, anda patutnya ngajar di sekolah Diniyah saja, ngajari anak anak baca Qur’an tajwid yang benar, itu lebih baik dari pada anda melawan Abul A’la Al Maududi, Abu Bakar Ba’asyir.

Sempurna Ber arti Tidak Memerlukan Yang Lain

System kehidupan yang sempurna (diin Islam), tidak memerlukan system lain, firman Allah menyatakan system kehidupan yang datang dari Allah sudah sempurna. Jika Abu Karim memasukkan system horizontal democrazy terhadap kehidupan manusia bernegara, bermasyarakat yang katanya mayoritas Islam ini, menjadi rusaklah aqidah ummat Islam.

Dan penerimaan system democrazy dalam kehidupan bermasyarakat pengaku muslim adalah kemenangan mutlak iblis laknatullah. Keberhasilan misinya, lantaran dengan penerimaan system democrazy, kedaulatan ditangan rakyat, keabsahan hukum ditangan suara mayoritas, bukan lagi ditangan Allah dan Rasul Allah. Maka terjatuhlah semua pendukung system democrazy dari kalangan pengaku muslim ini kepada kemusyrikan. Sukses besar tuh buat iblis. Selamat yaa blis. Salam buat doctor doctor. Lc Lc pengikut ente itu…

Dan akhirnya kita harus mengakui dan menyadari, bahwa manusia yang hanya berpegang kepada Qur’an dan Sunnah Rasul (hadist) jumlahnya memang amatlah sedikit, perbandingannya 1:1000.  jika ada kelompok 1000 orang berkumpul, hanya satu orang yang ber-iman, jadi kalau 200.000.000 orang negeri BBM berkumpul, orang orang yang ber-iman hanya 200.000 orang, hanya seperlima dari satu juta orang, (perbandingan ini datang dari Rasulullah sendiri), ciri-ciri orang yang sedikit ini seperti surat QS 5:54.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا مَنْ يَرْتَدَّ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهِ فَسَوْفَ يَأْتِى اللهُ بِقَوْمٍ يُحِبُّهُمْ وَيُحِبُّوْنَهُ أَذِلَّةٍ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ أَعِزَّةٍ عَلَى الْكَافِرِينَ يُجَاهِدُونَ فِى سَبِيلِ اللهِ وَلاَ يَخَافُونَ لَوْمَةَ لآئِمٍ ، ذَلِكَ فَضْلُ اللهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ، وَ اللهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari diin Islam (system kehidupan Islam), maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah-lembut terhadap orang-orang mu’min, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siap yang dihendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui. (QS. 5:54)

Dan ciri perjuangannya juga jelas, bukan malah dapat duit  35 sampai 90 jutaan rupiah dari “musuh” yang katanya mau dihancurkannya. Berjuang kok malah dapat kucuran uang dari system yang katanya mau dirobohkannya. Ini perjuangan aneh bin ajaib. Ciri orang berjuang digoncangkan dengan berbagai cobaan dalam berjuang, sebagai mana firman Allah (2:214), bukan cobaan temen temennya anggota DPR pada korupsi di Sumatra Barat dari semua partai pengaku Islam, atau cobaan kepada partai Golqur kasus Yahya Zaini dengan video assoynya, memang manusia salah jalan cobaannya sekelas kasus Yahya Zaini itu, manusia ber-iman cobaannya harus serupa surat 2:214 itu.

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللهِ أَلآ إِنَّ نَصْرَ اللهِ قَرِيبٌ

Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam – macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah”. Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat. (al-Baqarah;  2:214)

Menipu ummat dalam urusan ugama bukanlah soalan baru, dari sejak nabi Adam as, penipu penipu ugama selalu bermunculan. Penipu yah tentunya dari orang orang yang semula ahli ahli ugama. Kalau sipenipu tidak ahli ugama, bagaimana ummat bisa tertipu. karena itu agar ummat tidak mudah tertipu, hendaklah ummat menjadi pencari kebenaran sejati, oleh sebab penipu penipu ugama dengan kedok ulama, hidup begitu dekat dalam lingkungan kita dan bahkan orang yang kita harapkan menjadi pembimbing kita menuju hari keselamatan, yang kita pandang baik dan sholeh, malah bisa  jadi dedengkotnya abdi abdi iblis. Cilaka 13 khan, jika anda jadi murid sekelas Abu Karim Fatullah, pakai ayat ayat Allah tapi untuk menipu umat. Berat memang tantangan hidup ini.

Jika tidak menjadi pencari kebenaran, akan sulit untuk mendapatkan keselamatan dinegeri akhir. Syariat democrazy ini telah begitu populer dan telah mendunia, hampir hampir tak ada manusia yang mau percaya jika dikatakan syariat democrazy amat menyesatkan manusia, khususnya pengaku muslim. Program pemusyrikan massalnya pun berjalan gegap gempita dibawah komando Negara adidaya. Setiap ada pesta democrazy di negeri BBM, diundanglah utusan utusan dari negeri asal democrazy, wahai utusan tuhan democrazy, wahai tuhan democrazy, lihatlah kami tunduk patuh bukan terhadap syariat syariatmu?. Dan Negara adidayapun dengan semangat seperti arek arek Suroboyo waktu perang melawan Belanda, menyebar luaskan terus menerus ajaran democrazy ini. Bahkan memberi gambaran buruk bagi setiap Negara yang belum ber asas democrazy.

Jadi sulit, jika manusia tidak mau mencari kebenaran. Otomatis akan dengan mudah tunduk patuh kepada syariat batil itu dan bahkan memujinya sebagai ajaran yang bagai diserbu laron, lantaran akan “keindahan tipuannya”.

Tak heran jika Amrik ngebaeein negeri BBM terus, dipujinya negeri BBM sebagai negeri democrazy terbesar  nomor 3 didunia, sebab mereka yahudi nashrani ini sangat tahu dengan menebar konsep agama democrazynya, ummat pengaku Islam diseluruh dunia ini tidak lagi berpegang kepada mutlak Qur’an Sunnah, jika sudah ragu terhadap kemampuan ugamanya sendiri itulah yang mereka harapkan. Tak perlu di pukul stick macam di Afghanistan atau Iraq, jika pentolan negaranya sudah demen ama carrot, mereka siap kok untuk jadi boneka. Maka kehidupan dunia ini berjalan sesuai misi iblis. Misi iblis modern, silahkan berpakaian memperlihat kan udel, belahan pantat, itu so sexy, kita tidak boleh larang karena jika kita larang itu tidak sesuai dengan human right. Yang penting sholat jalan terus. (modern khan?).

Teman saya yang anggota dewan ini juga tidak menyadari dan tidak pernah mau belajar dari pendahulunya partai FIS di Aljazair, bahwa democrazy sesungguhnya hanyalah bola mainan kekuatan kaum kufar dunia, manakala partai pengaku Islam ini katakanlah menang, lantas mau terapkan hukum hukum Allah, tunggu dulu, …mereka malah akan di hancurkan oleh orang orangnya polisi dunia, di buru layaknya partai FIS di Aldjazair.

Perhatikan saja di Palestina, begitu katanya Hamas menang, boikot dan segala macamnya datang dari dunia yang katanya pendiri dan penegak democrazy. Apakah kita belum juga jera terhadap pelajaran yang pernah datang?, tapi memang berat, jika harus meninggalkan penghasilan yang sangat besar itu. Beraaaaat itulah masalahnya.

Lantaran democrazy hanya bola mainan kekuatan zionis dunia, orang partai apaya Islam ini ruginya dua kali, sudah mereka terjatuh kepada kemusyrikan, nantipun siap siap di berangus seperti partai FIS, atau Hamas di Palestina. Penghancuran terhadap pemerintahan Taliban intinya pemerintahan tersebut mencoba menerapkan Islam, dinding besar berhala setinggi jurang  di dinamit Taliban dan terlalu cepatnya menerapkan perempuan dilarang bekerja diluar rumah tanpa melihat kasus perkasus mengapa wanita tersebut terpaksa harus bekerja keluar rumah. Akibatnya muncul kesan Islam mengkerangkeng wanita. Sudah suami tidak ada, anak banyak, dilarang pula kerja, jaminan social “misal” tidak ada, weleh weleh, jadi memancing polisi dunia turun tangan.

Disisi lain, tentu saja Taliban tidak mengenal apa itu democrazy, hal ini cukup membuat panas polisi dunia untuk menghancurkannya. Isu teroris yang ditujukan kepada Usamah sebagai “dalang” penghancur gedung kembar WTC hanya ikon, suatu alasan  yang memang harus mereka buat, agar mendapat dukungan dari dalam maupun dari luar negeri.

Intinya tetap satu, dunia ini harus tunduk patuh dengan pola hidup yang mereka inginkan. Dan tak akan dibiarkan system kehidupan lain berkembang, dan yang lain itu hanya system Islam, apalagi sampai menjadi establish dan menjadi kekuatan besar. Hantam sebelum besar, begitu misi kaum kufar. (Kita lihat bagaimana Iraq yang dihancurkan karena dituding memiliki senjata pemusnah masal, Iran yang mau dihantam juga karena project nuklirnya). Kalau ummat Islam mempersenjatai dirinya dengan ketepel dan batu itu boleh boleh saja. Jadi yang hanya boleh yang memiliki senjata nuklir atau senjata pemusnah masal hanya mereka yang non muslim, kalau “muslim” mereka takut, maka mereka bikin ikon, muslim identik dengan terorisme, supaya senjata kaum muslimin dan pengikut “fanatic”nya dapat dihancur leburkan.

Tapi kita tidak usah pesimis, kehidupan yah seperti apa yang kita lihat ini. Manusia hidup menurut apa yang dia ketahui dan dia pahami. Jika dia istiqomah dalam hidupnya mencari kebenaran Allah, niscaya Allah akan menuntunnya. Jika dia hanya sekedarnya dalam pencarian kebenaran, dia lebih suka kegemerlapan kehidupan dunia, mobil Innova rumah mentereng, itulah yang mungkin dia akan dia dapat, tetapi cahaya Allah, petunjuk Allah meninggalkan dia pula. Nilai kemanusiaannya tidak akan pernah meningkat bahkan akan terus merosot. Barang siapa menemukan cahaya kehidupan, kehidupannya akan berkembang tanpa batas, barang siapa tidak menemukan cahaya kehidupan, nilai kehidupannya akan semakin melorot dan tertelan kehidupan itu sendiri sampai matinya.

Khilafah akan muncul sekali lagi menguasai dunia sesuai sabda Rasulullah, suatu kata kata yang sering di ejek orang partai, bahwa khilafah itu kuno, orthodok, kembali ke zaman purba. Percayalah anda orang orang partai, kata kata Rasulullah tak akan pernah salah dan tak akan pernah menjadi kuno, kata kata anda kelak akan berbalik menohok anda, tinggal tunggu waktunya saja.

Berpaling, Malah Mendapat Keberuntungan Dunia

{فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كثلَّ شَىْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ}

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka gembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (QS. 6:44)

Ayat diatas aneh jika kita tidak paham hakikat rahasia Allah, orang yang berpaling kok malah dibukakan pintu pintu kesenangan?

Cursing In Disguise

Melupakan peringatan, malah dibukakan semua pintu pintu kesenangan, suatu kata kata yang tidak bisa dipahami, dimengerti bagi orang orang yang jauh dari hidayah Allah, karena logika manusia secara umum harusnya barang siapa yang semakin bertaqwa, pantes donk Allah buka pintu pintu kesenangan, eh eneh malah pintu pintu kesenangan dibukakan terhadap orang orang yang melupakan peringatan dari Allah. Akhirnya saya bisa memahami, anggota DPR gajinya gede gede, ternyata disana tempat kaum paganisme berkumpul, manusia yang mayoritas pengaku Islam di DPR, tapi dari sejak tahun 55 selalu mencampakkan hukum hukum Allah.

Akhirnya saya bisa paham lagi, pantaslah, karena platform dasar perjuangan mereka saja platform kemusyrikan, apa yang bisa diharap. Dikasih kesenangan dengan harta yang  berlimpah justru itulah cara Allah untuk membuat mereka semakin tersesat dari jalanNya. Mereka mengira kekayaan yang mereka peroleh rahmat dari Allah, padahal justru apa yang mereka terima merupakan kebencian Allah terhadap mereka. Cursing in disguise, kemurkaan Allah disembunyikan dalam kenikmatan yang diberikan kepada seseorang atau kaum.

Bela Diri Orang Partai

Orang partai dengan mencemplungkan diri dalam pesta democrazy dan pendukung hakiki agama democrazy, menyatakan kepada saya bahwa mereka tidak berbuat syirik (mempersekutukan Allah), karena mereka menganggap democrazy hanya kresek, besek, atau keranjang tempat makanan. Beli makanan di super market dengan kresek, sampai dirumah tinggal buang kreseknya nikmati makanannya. Artinya kalau mereka menang, mereka tinggal buang agama demokrasi itu dan tinggal makan ayamnya yaitu pemerintahan khilafah.

Betulkah bisa tinggal buang ?, bukankah apa yang engkau tanam itu yang akan tumbuh?. Apa yang engkau makan itu yang menjadi daging?. Apa yang engkau pelihara, itu yang akan tumbuh subur?. Jadi ada sunatullahnya. Tidak mungkin melenceng, tanam biji duren tumbuh pohon jeruk. Mereka tampaknya hanya cuap cuap tanpa memahami apa yang ia bicarakan. Suatu alasan bela diri yang tidak bertali dengan kebenaran dengan mengatakan democrazy hanya kresek..

Kita Jawab Soal Tidak Merasa Sebagai Orang Musyrik

Kata orang partai lagi, mempersekutukan Allah harus ada figure tuhannya dan menjalankan peribadatan terhadap yang dianggap tuhannya itu. Seperti penyembahan Latta Uzza. Ada patungnya, ada ritualnya. Bagaimana gue mempertuhankan democrazy padahal democrazy sendiri cuma gue anggap kresek, mosok sih gue nyembah sesuatu yang gue tidak suka, gue benci dan anggap kresek. Gue tidak mempersekutukan Allah, gue memanfaatkan system sebagaimana yang dilakukan Rasulullah terhadap kaum bani Adi.

Mematuhi Syariat Yang Menentang Syariat Allah Tanda Musyrik.

Pada awal mereka mencemplungkan diri dalam agama democrazy, mereka telah komitment awal, menerima, menyetujui, bersaksi, bersyahadat terhadap syariat agama democrazy itu. Bahwa ada suatu permainan dengan syariat, jika anda menang, silahkan hukum hukum Allah dipeti eskan, jika kami yang menang, kami tegakkan Islam. Kelihatannya permainannya Fair. Karena platform yang telah disetujui orang partai ditentang democrazy ini, adalah kaidah hukum suara terbanyak.

Kalau diambil contoh syariatnya dari platform suara terbanyak ini jadi mengerikan. Karena platform democrazy adalah platform permainan poker. Jika anda wanita kalah dalam permainan kartu ini, silahkan buka baju anda satu persatu sampai telanjang. Jika anda menang, silahkan pakai jilbab. Anda tegakkan Islam. Persamaannya, jika anda menang silahkan tiduri istri anggota dewan, jika anggota dewan dari partai apaya Islam menang, biarkan anggota dewan dari partai apaya Islam tegakkan Islam.

Saya yakin, qolbu anda menolak aturan main ini, walau punya peluang, “menegakan Islam”. Anehnya orang partai ini, kalau saya ambil contoh, silahkan tiduri istri ente yang jilbab-an itu, kalau kalah kepada lawan anda dan kalau menang silahkan tegakkan Islam, mereka nolak, mereka katakan itu lain. Tidak bisa ambil dari contoh itu. Akhirnya saya paham, dasar mereka ndablek hukum, pantaslah mereka ber main main dalam permainan yang amat berbahaya bagi akhirat mereka sediri, mereka cuek cuek saja. Persis balita yang bermain pisau tajam, tapi tak paham arti tajamnya pisau. Tak paham hukum mo diapain?

Absahkah Hukum Cuma Sekedar Mengatakan Benci?

Timbul pertanyaan, anda membenci majikan anda, tetapi anda tetap saja mematuhi segala titah majikan anda, siapapun manusia didunia ini akan mengatakan, tetap saja majikan anda masih orang atau system yang anda benci itu, karena anda tunduk patuh terhadap syariat majikan anda itu. Dipaksakah anda kalau tidak ikut system democrazy?, kalau tidak ikut pesta democrazy missal anda di dor, disiksa seperti Amr bin Yaser yang orang tuanya dibelah dua, ditarik oleh dua kuda yang berlawanan, Billal yang dijemur seharian dipanas terik padang pasir yang suhunya sekitar 54 derajat ceLcius?. Ternyata tidak, asas demokrasi juga terkadang mengambil prinsip Islam, agamamu agamaku. Boleh tidak milih, boleh tidak berpartai.

Ber arti orang partai ikut system horizontal democrazy bukan atas keterpaksaan yang berat, ringan saja tidak. Jadi memang mau mereka jadi budak budak democrazy dan mau tunduk patuh kepada syariatnya, karena ada yang menjanjikan dari system tersebut. Bagi yang berhasil masuk sebagai anggota dewan, ada nilai plusnya yang tidak kepalang tanggung, karena itu tak heran banyak calon yang anggota dewan yang telah korban ratusan juta atau milyard, agar dapat korsi. Tapi kalau kalah?,  apes banget, banyak harta benda melayang.

Saya dapat informasi untuk menjadi calon kuat partai democrat harus sediakan uang diatas satu milyard, untuk menjadi calon kuat daerah (DPC) sediakan uang diatas dua ratus juta rupiah, sudah terbayangkan bukan, bahwa dengan uang yang begitu besar itu berarti mereka akan merampok uang rakyat dengan nilai lebih besar lagi jika mereka berhasil mendapat kursi. Mereka mau bertaruh uang sampai milyard an, sebab kalau dapat kursi, rampokan mereka akan berlipat kali lebih besar dari yang mereka dapat. Sampai sampai pengeluaran daerah untuk anggota DPRDnya lebih besar untuk menggaji anggota dewan yang sangat tidak terhormat itu dari pemasukan daerahnya. Mau dibawa kemana ummat dengan system yang mengerikan itu???

Dua Contoh Penyebab Kemusyrikan

Mempersekutukan Allah tidak harus ditandai ada yang dijadikan tuhannya dan ada syariatnya  yang dipatuhi, jika terpenuhi hal tersebut baru bisa dikatakan mempersekutukan Allah, begitu hujahnya orang partai. Tapi apa begitu musyrik menurut Allah?, ternyata tidak. Islam itu tunduk patuh kepada Allah, jika ada manusia tunduk patuh pula kepada syariat lain yang bertentangan dengan syariat Allah, padahal ia menyembah Allah jua, itulah nyata nyata kemusyrikan.

Anda sholat, mau sampai merendahkan diri begitu rupa sampai sujud, anda mau berlapar puasa di Bulan ramadhan, anda mau berpayah payah tunaikan haji, dengan uang yang tidak sedikit pula, apakah perlu Allah berdiri dihadapan anda?. Kaum nasrani dikatakan Allah SWT menjadikan rahib rahibnya sebagai tuhan selain Allah, apakah orang partai menyaksikan ummat nasrani berdiri didepan rahibnya, lantas pada sujud, ruku, pada nungging di hadapan rahib rahibnya?, bahkan anda tak pernah menemukan kejadian tersebut didunia ini.

Tapi kaum nasrani dikatakan mempersekutukan Allah, atau bertuhan kepada rahib rahibnya lantaran ummat Nasrani tunduk patuh terhadap syariat yang dibuat rahib rahibnya. Tunduk patuh kepada syariat yang bertentangan dengan syariat Allah itulah penyebab kemusyrikan, itulah yang dikatakan menjadikan rahib rahibnya sebagai tuhan tandingan Allah.

إِتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُم أَرْبَابًا مِنْ دُونِ اللهِ وَالْمَسِيحَ ابْنَ مَرْيَمَ وَمَا أُمِرُوا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا إِلَهًا وَاحِدًا ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ ، سُبْحَانَهُ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Mereka menjadikan orang-orang alimnya dan rahib-rahib mereka sebagai rabb-rabb (rab artinya tuhan) selain Allah, dan (juga mereka menjadikan Rabb ) Al-Masih putera Maryam; padahal  mereka hanya disuruh menyembah Ilah Yang Maha Esa; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia (Allah). Maha suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (at-Tawbah; 9:31)

Siapakah yang Menyatakan Anggota DPR dan Pendukungnya Orang Orang Musyrik?

Dalam kasus yang tampak sepele saja, ketika terjadi perdebatan antara kaum muslimin dengan kaum democrazy (kaum yang mempersekutukan Allah) soal bangkai kambing yang mati karena ketuaan dizaman Rasulullah masih hidup, Islam telah menyatakan keharamannya, lantaran kambing itu bangkai, pihak democrazy dimasa Rasulullah menyatakan dan mencoba meyakinkan ummat bahwa tidak ada perbedaan antara kambing yang disembelih dengan kambing yang mati lantaran ketuaan, alasan kaum democrazy matinya kambing itu adalah sembelihan Allah swt jua.

Karena jika Allah mau sembeleh kambing, tidak pakai pisau akan mati juga. Jadi pihak democrazy dimasa Rasulullah membuat syariat baru yang bertentangan dengan syariat Allah tentang bangkai kambing. Dalam Islam bangkai diharamkan dimakan, kecuali jenis ikan. Dalam “idjtihad” kaum democrazy dimasa Rasulullah, bangkai kambing tersebut boleh dimakan. Kaum democrazy merasa berhak untuk menentukan hukum sendiri, maklum anggota dewan terhormat yang merasa punya wewenang membuat undang undang. Samalah dengan Nurcholis Madjid yang bikin hukum sendiri dengan menikahkan wanita muslimah dengan laki laki kafir.

Maka bagaimana keputusan Allah SWT terhadap orang orang democrazy, yang merasa punya hak untuk mengubah ubah hukum Allah menurut versinya sendiri?

{وَلاَ تَأْكُلُوا مِمَّا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللهِ عَلَيْهِ وَإِنَّهُ لَفِسْقٌ ، وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ ، وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ}

Dan janganlah kamu memakan binatang-binatang yang tidak disebut nama Allah ketika menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan yang semacam itu adalah suatu kefasikan. Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka (syariat yang mereka buat), sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik. (QS. 6:121)

Dari ayat 6:121 dan 9:31 itu, tampak jelas bahwa Allahlah yang memposisikan orang orang yang taat, tunduk patuh menuruti suatu syariat yang bertentangan dengan syariat Allah sebagai orang musyrik, maaf yang mengatakan mereka musyrik, bukan saya, bukan Abu Bakar Ba’asyir, bukan pula Abul A’la Al Maududi.

Fitnah Orang Partai Terhadap Rasulullah Saw.

Orang partai anggota Dewan dari partai apaya Islam menyatakan bahwa apa yang mereka lakukan di Majelis Permusyawaratan Rakyat adalah memanfaatkan system, karena system itu sendiri sudah ada sebelum gue lahir, yah gue manfaatkanlah, dan itu sesuai kata anggota dewan ini dengan Rasulullah memanfaatkan system, ketika Rasulullah minta perlindungan kepada kaum kufar, bani Adi.

Kalau kita tidak paham sejarah, kata kata anggota dewan tersebut seperti suatu hujah yang benar, karena telah mencontoh Rasulullah. Tapi sesungguhnya anggota dewan tersebut telah memelintir kisah Rasulullah untuk pembenaran dirinya atau partainya atas keberadaannya dilembaga paganisme DPR MPR.

Apa yang di plintir? Rasulullah benar memanfaatkan system, tapi Rasulullah tidak masuk dalam system. Anggota Dewan tersebut tidak memanfaatkan system, tapi masuk kedalam system, berperan aktip dalam system. Ini sungguh suatu tipuan nyata seorang ustadz yang setiap jum’at jadi khotib di mimbar mimbar jum’at, mengambil suatu kisah yang tidak berkait dengan kesesatannya, tapi kisah tersebut digunakan untuk membenarkan kesesatannya.

Saya memang perlu jelaskan bahwa dimasa Rasulullah ada budaya Arab yang kaumnya sepakat memberikan perlindungan terhadap orang yang teraniaya, atau dikejar musuh, Jika yang memberikan perlindungan bersedia memberikan perlindungan, pihak lain tidak bisa berbuat apa apa, jika pihak lain tetap bersikeras terhadap orang yang teraniaya itu padahal yang memberi perlindungan sudah ada, maka terjadilah perang terhadap yang memberi perlindungan. Dan bagi yang memberikan perlindungan ini, merupakan kebanggaan tersendiri dengan memberi perlindungan terhadap orang yang meminta perlindungan kepadanya. Itulah budaya arab di masa Rasulullah.

Kasus Rasulullah minta perlindungan ini, kata orang partai bukti Rasulullah memanfaatkan system. Saya katakan anda jangan mengada ada. Jangan memanipulasi kebenaran. Jangan memfitnah. Rasulullah memanfaatkan system tetapi Rasulullah tidak pernah masuk dalam system. Saya kira itu sesuatu yang jauh berbeda.

Saya di negeri BBM ini memanfaatkan system, itu benar. pakai uang rupiah, kartu ATM, Internet, bahkan email saya milik situs Yahudi tulen, yahoo com, memanfaatkan telephone, listrik, air, KTP dll dari pemerintahan BBM.  Kalau keluar negeri pakai passport keluaran negeri BBM, tapi saya tidak pernah masuk dalam system, kasus anda sungguh sangat berlainan, anda masuk dalam system, anda membuat undang undang. Tentu tidak sama orang yang membuat KTP dengan orang yang tinggal menerima KTP.

Orang yang jadi pegawai negeri benar masuk system, misal jadi guru SDN, SMPN, SMAN sampai perguruan tinggi negeri. Tetapi sepanjang pekerjaannya misal hanya mengajar mathematic, dia tidak terkena sanksi dalam Islam, karena syariat masuk jadi anggota DPR tidak sama dengan syariat masuk jadi guru SD sampai perguruan tinggi.

Tidak ada persyaratan masuk jadi guru SD harus menerima syariat democrazy terlebih dahulu atau syariat syariat lain yang bakal menentang Allah dan Rasululah.

Tetapi kalau si guru SD ini ikut ikutan pesta democrazy, urusannya dibidang dia ikut pesta democrazy itulah yang menyebabkan kemusyrikannya. Hukum itu bagaimana bunyi teks larangannya atau bagaimana bunyi teks wajibnya dan bagaimana keterlibatan (aktivitas) seseorang dari bunyi teks yang termaktub dalam Qur’an atau Sunnah Rasul itu. Adakah mengajar mathematic sekalipun di Negara komunis Rusia atau komunis Cina, merupakan bentuk pelanggaran syariah mempersekutukan Allah?, mohon dijawab sendiri oleh orang partai.

Anggota partai dan pengikutnya kesalahannya jelas, mereka menerima dan ikut syariat democrazy, kemudian setelah terpilih, masuk dalam lembaga paganisme tersebut dan membuat undang undang. Dasar syariat dari lembaga ini dalam membuat undang undang jelas bukan Qur’an Sunnah, tapi suara terbanyak. Siapa saja yang masuk lembaga ini, sepakat akan syariat yang berlaku itu. Jadi pada pintu gerbang pertama saja anggota dewan telah menghianati Islam. Selanjutnya mereka punya rumus syariatnya sendiri, meminimalkan masalah. Bukan kembali kepada apa kehendak Allah dan Rasulullah. Tapi membuat rumusan syariat sendiri, dimana rumusan syariat itupun juga merupakan bentuk yang lain lagi dari pelanggaran terhadap syariat Allah. Bahkan menjadikan diri mereka thagut, karena mensejajarkan diri dengan Allah dan Rasul.

Anda orang DPR tidak perlu lagi buat undang undang pokok kehidupan bermasyarakat, buat apa? Karena dalam Islam sudah lengkap, yang boleh kalian buat adalah undang undang keduniaan yang tak menyentuh undang undak pokok tersebut. Seperti saya katakan pada paragraph awal, seperti undang undang lalu lintas, karena Rasulullah tidak membahasnya. Artinya sesuatu yang dibolehkan. Tapi seperti kasus korupsi (pencurian, mark up, penipuan), perzinahan, pembunuhan, jual beli, perjudian, minuman keras, narkoba, berpakaian dll, tidak bisa tidak harus menggunakan hukum ketentuan Allah. Karena semua yang saya katakan tersebut terdapat dalam Qur’an Sunnah.

Jadi adalah dusta besar, jika anggota DPR memperbaiki keadaan didalam kubangan tinja DPR MPR, bagaimana membersihkan kubangan tinja kalau flatformnya saja sesat. Bagaimana diterima sholat seseorang kalau tidak pernah mau ber wudhu?. Zinahin dulu baru nikahin, lho kok polanya gitu?. Nikah dulu, baru silahkan salurkan hasrat biologis anda kepada istri atau suami anda dengan cara yang halal. Jadi betulkan dulu flatform tempat berjuang anda, baru menyatakan berjuang dijalan Allah.

Mau membenahi pelacuran kok nyemplung ketempat pelacuran, lantas dengan alasan dakwah bil hikmah, tidak mau pakai cara FPI yang biasa frontal, kata orang partai cara FPI tidak bil hikmah, maka tu pelacur di elus elus dulu, rambutnya, pahanya, sambil disadarkan, sayaang jadi pelacur itukan pekerjaan yang tidak baik, sayang mau taubat khan?. Ya mas Yahya, tapi Eva minta dulu rumah yang keren yaaa, bujuuug, jika ibu ibu rumah tangga tau, suaminya yang anggota DPR membenahi pelacuran dengan nyemplung dulu ketempat pelacuran, pasti ngamuknya. Mau ngerasain apa mau bersihin?????

Memperbaiki kalau flatformnya sudah benar, setuju Qur’an Sunnah sebagai UUD yang utama, nah kalau ada orang orang yang tak paham, tapi komit terhadap Islam, diluruskan. Kalau flatformnya saja sesat, syahadatnya saja, aku bersaksi bahwa suara terbanyak adalah tuhanku dan aku ikhlas jika hukum Allah dilempar ke tong sampah jika aku kalah, tapi bayar mahal aku ya atas dasar kesaksianku ini, bagaimana ummat bisa mempercayai manusia manusia dengan kelas seperti itu?. Yang pasti terjadi adalah ummat ditipu terus oleh orang orang berdasi dari lembaga paganisme tersebut.

Yahya Zaini dan Maria Eva berzina seharusnya anda seret dengan undang undang yang berada dalam genggaman anda ketempat perajaman. Tapi anda anggota dewan yang katanya mayoritas Islam tidak mempermasalahkan perzinaannya, tapi malah mempermasalahkan penyebaran video mesumnya. Edannya lagi istri Yahyapun teriak lantang aku berjihad membela suami, saya jadi bingung sendiri, ada kata kata berjihad membela suami yang kedapatan berzina. Nanti ada lagi kata kata lain muncul, aku berjihad korupsi untuk membela anak istriku agar dapat hidup mewah. Benar benar dunia telah terbalik.

Tapi keterbalikan dunia itu hanyalah suatu side effect dari manusia bersyariat kepada suara terbanyak, jadi bukan manusianya saja yang sudah terbolak balik, alampun Allah jungkir balikkan terus menerus tiada henti, agar manusia kembali padaNya, dan selama manusia masih mempersekutukan Allah, azab dunia hanya bergiliran saja datangnya Allah timpakan kepada manusia. Aneh dan luar biasanya, manusia tetap saja tidak bisa membaca warning Allah yang maha dahsyat ini, sudah Jawa Timur secara bertahap tapi pasti tertelan lumpur, tetap saja para penguasa, anggota DPR MPR berkacak pinggang tidak mau kembali kepada Al Qur’an dan Sunnah RasulNya.

Jika Mereka Tidak Ada di Lembaga Paganisme Keadaan Lebih parah.

Kalimat ini selalu digunakan anggota dewan untuk membenarkan langkah mereka. Padahal kalimat ini suatu sikap orang akal pendek yang tindakannya sembrono. Kenapa?, karena sikap mereka tersebut tidak didukung Qur’an Sunnah, atau tidak melihat bagaimana Rasulullah berjuang. Jadi tindakan mereka hanya akal akalan yang tidak didukung akal yang sehat, apalagi ayat Qur’an dan Sunnah nabi, tapi hanya didukung oleh hawa nafsu mereka semata.

Segala sesuatu menjadi rusak justru akibat adanya orang orang yang berjuangnya mencampurkan yang hak dengan yang batil. Jadi keberadaan mereka dilembaga DPR itulah yang malah merusak konsep perjuangan Rasulullah yang telah berabad silam ditanamkan kepada ummatnya. Rasulullah berjuang dengan flatform yang benar, kalimat tauhid Laailaahaillallah, maka yang terjadi perubahan secara bertahap hingga memperoleh kemenangan. Kalau flatformnya saja sesat, maka yang terjadi keluar dari lubang tikus, masuk sarang biawak, keluar dari sarang biawak, masuk sarang buaya dstnya, akhirnya nungsep dipangkuan paha Eva Maria, walau mas Yahya dari HMI lho. Maka siapapun penguasanya, hatta ia dari orang orang yang semula saudara anggap baik, akan terjerembab juga jika flatformnya suara terbanyak.

Kalau mereka benar, adakah contoh dari Rasulullah?, mengapa tidak dari sejak awal Rasulullah menyabet kesempatan, ketika kesempatan itu datang?. Rasulullah menolak masuk system, walau berkali kali ditawarkan (kompromi). Yang ditawarkan bahkan sesuatu yang menjadi incaran manusia zaman kini.

Rasulullah di tawarkan Harta, siapa tau Rasulullah bilang democrazy musyrik, lantaran dianggap iri kepada anggota dewan yang gajinya fantastis, karena itu  Gol Qur bersegera menawarkan harta yang besar kepada Rasulullah, agar bungkamlah Rasulullah bilang democrazy itu sesat. Rasulullah menolak. Tapi jika harta ditawarkan kepada anggota dewan, pasti langsung samber, sabet aja, kapan lagi, wong ini kesempatan yang tidak ada kesempatan keduanya. Kita berjuang kok, uang masuk gede banget. Ilmu sakti aji mumpungkan tak pernah sirna di qolbu bangsa BBM.

Rasulullah ditawari Tahta, jangan jangan Rasulullah bilang democrazy musyrik, Rasulullah ingin sekali jadi raja atas mereka. Maka atas pemikiran itu Gol Qur menawarkan jabatan, bahkan yang ditawarkan kepada Rasulullah tidak kepalang tanggung, jadi raja atas mereka?, pendukung partai yang belum kebagian jabatan empuk pasti air liurnya bertumpahan mendapat tawaran tersebut. Rasulullah tolak kompromi tersebut. Orang partai pasti sabet. Kapan lagi, itu diye nyang kita incer selama betaon taon.

Sayangnya orang partai lupa pada firman Allah dibawah ini, sekaligus menunjukkan siapa sesungguhnyab orang partai itu :

لاَ تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوا آبَاءَهُمْ أَوْ أَبْنَاءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيْرَتَهُمْ ، أُولَئِكَ كَتَبَ فِى قُلُوبِهِمُ اْلإِيْمَانِ وَأَيَّدَهُمْ بِرُوحٍ مِنْهُ ، وَيُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا اْلأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا ، رَضِىَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ ، أُولَئِكَ حِزْبَ اللهِ ، أَلاَ إِنَّ حِزْبَ اللهِ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Kamu tidak akan mendapati (temukan) sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka.Mereka itulah orang-orang yang Allah telah menanamkan keimanan dalam hati mereka dengan pertolongan yang datang daripada-Nya.Dan dimasukkan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya.Allah ridha terhadap mereka dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya.Mereka itulah golongan Allah.Ketahuilah, bhwa sesungguhnya golongan Allah itulah golongan yang beruntung. (QS. 58:22)

Jadi mana mungkin Rasulullah memimpin Negara, orang orang kepercayaannya si kafir menhan, si musyrik mensos, si munafikun mensegneg, si gubernur Hindu dstnya, bagaimana mungkin itu dilakukan, larangannya saja ada, tak akan kalian temukan orang yang ber iman nyemplung dilembaga paganisme MPR DPR dstnya. Kalau ada, itu tandanya mereka bukan orang orang yang ber iman. Sekalipun ia orang tua kita sendiri, jadi berhati hatilah dalam hidup ini.

Nabi Yusuf Juga Difitnah Orang Partai

Nabi Yusuf yang bekerja dipemerintahan raja kafir juga selalu dijadikan alasan pembenaran anggota dewan bercokolnya dilembaga paganisme DPR MPR. Akhirnya saya semakin mengerti, anggota dewan ternyata tidak banyak memahami hakikat hukum, dan itu saya pelajari justru dari jawaban jawaban bela diri mereka.

Bekerja pada orang kafir, pemerintahan kafir, system kafir, kantor swasta kafir sah sah saja, yang perlu dipertanyakan adalah bagaimana persyaratan yang diminta sehingga anda diterima bekerja pada system kafir tersebut dan apa yang anda kerjakan pada system tersebut.

Hukum tidak sama dengan preventive (pencegahan), hukum adalah kepastian suatu masalah, misal kalau berbuat zina hukumnya rajam. Preventive adalah pencegahan terhadap kemungkinan suatu masalah. Dilarangnya anak kecil membawa pisau tajam oleh orang tua, bukan lantaran Qur’an maupun Sunnah mengharamkan anak kecil membawa pisau, kita lihat masalahnya, ternyata masalah anak kecil tersebut masalah keduniaan yang tidak ada hukumnya didalam Qur’an Sunnah, karena itu larangan orang tua bukan larangan menyaingi hukum hukum Allah. Kasusnya bukan masalah hukum, tapi masalah preventive. Pencegahan. Si Orang tua tidak membuat keputusan hukum yang baru.

Guru SD negeri bekerja pada system kafir, tapi dia masuk kerja tanpa mengisi isian persyaratan yang bisa memusyrikan dia, dan dia mengajar hanya mathematic. Sama saja nabi Yusuf yang bekerja pada raja yang kafir, tapi dia tidak diminta melakukan pekerjaan yang bakal menentang hukum hukum Allah. Nabi Yusuf hanya mengurus perekonomian tanpa campur tangan raja yang bisa menyebabkan nabi Yusuf menjadi Musyrik. Kita lihat nabi Yusuf berkuasa penuh terhadap pekerjaannya dalam Qur’an surat 12:56 ,

وَكَذَلِكَ مَكَنَّا لِيُوسُفَ فِى اْلأَرْضِ يَتَبَوَّأُ مِنْهَا حَيْثُ يَشَاءُ ، نُصِيبُ بِرَحْمَتِنَا مَنْ نَشَاءُ ، وَلاَ نُضِيعُ اَجْرَ الْمُحْسِنِينَ

Dan demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik. (QS. 12:56)

Dan nabi Yusufpun tidak berhukum kepada hukum yang menentang Allah:

فَبَدَأَ بِأَوْعِيَتِهِمْ قَبْلَ وِعَاءِ أَخِيهِ ثُمَّ اسْتَخْرَجَهَا مِنْ وِعَاءِ أَخِيهِ ، كَذَلِكَ كِدْنَا لِيُوسُفَ ، مَا كَانَ لِيَأْخُذَ أَخَاهُ فِى دِينِ الْمَلِكِ إِلاَّ أَنْ يَشَاءَ اللهُ ، نَرْفَعُ دَرَجَاتٍ مَنْ نَشَاءُ ، وَفَوْقَ كُلِّ ذِى عِلْمٍ عَلِيمٌ

Maka mulailah Yusuf (memeriksa) karung-karung mereka sebelum (memeriksa) karung saudaranya sendiri, kemudian mengeluarkan piala raja itu dari karung saudaranya. Demikianlah Kami atur untuk (mencapai maksud) Yusuf. Tiadalah patut Yusuf menghukum saudaranya menurut undang-undang raja, kecuali Allah menghendakinya. Kami tinggikan derajat orang yang Kami kehendaki: dan diatas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi yang Maha Mengetahui. (QS. 12:76)

Orang partai sebelum masuk kedalam lembaga paganisme DPR MPR, mereka telah setuju dengan syariat democrazy sebelum mereka bertempur memperebutkan kursi dalam pemilu, Jadi pada pintu gerbang pertama saja mereka telah melacurkan akidah mereka. Setelah dapat kursi, yang mereka kerjakanpun membuat undang undang yang terkadang menentang hukum hukum Allah. Atau hukum kafir yang telah berlaku, mereka tidak menghapusnya, melainkan mereka membuat syariat lagi meminimizekan masalah terhadap hukum hukum yang menentang Allah.

Atas fakta semua ini, adakah sama guru SD yang sama sama bekerja pada system kafir dalam kedudukan hukumnya dengan anggota DPR?. Yang satu masuk tanpa pelanggaran syariat, dan kerjanyapun tanpa pelangaran syariat, yang satu lagi masuk dengan pelanggaran syariat kerjanyapun penuh dengan pelangaran syariat yang kasusnya teramat berat, yaitu mempersekutukan Allah.

Dengan posisi membuat undang undang yang menentang hukum Allah itu, posisi anggota DPR ini telah menjadi thagut, karena bersaing dengan Allah dalam menentukan hukum dari yang telah Allah tentukan. Berat sungguh resiko yang ditanggung anggota dewan ini, tak heran jika Allah menyesatkan mereka, dan barang siapa yang disesatkan Allah, tidak seorang juapun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

فَمَا لَكُمْ فِى الْمُنَافِقِينَ فِئَتَيْنِ وَ اللهُ أَرْكَسَهُمْ بِمَا كَسَبُوا ، أَتُرِيدُونَ أَنْ تَهْدُوا مَنْ أَضَلَّ اللهُ ، وَمَنْ يُضْلِلِ اللهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلاً

Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah membalikkan mereka pada kekafiran, disebabkan usaha mereka sendiri Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang-orang yang telah disesatkan Allah Barangsiapa yang telah disesatkan Allah, sekali-kali kamu tidak mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) kepadanya. (QS. 4:88)

مُذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَلِكَ لاَ إِلَى هَؤُلاَءِ وَلاَ إِلَى هَؤُلاَءِ ، وَمَنْ يُضْلِلِ اللهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلاً

Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman dan kafir); tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barangsiapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (QS. 4:143)

Pasal berikut, sebenarnya jika kita berbicara soal syariah, kita tidak bisa menjadikan mushaf para nabi sebelum Rasulullah digunakan lagi. Selain Rasulullah pernah marah terhadap seseorang yang masih memegang lembar lembar mushab para nabi yang lampau, syariat yang lama memang tidak bisa digunakan setelah kenabian Rasulullah SAW. Jadi alasan anggota dewan menjadikan keberadaan nabi Yusuf bekerja pada pemerintahan raja yang kafir, adalah alasan yang mengada ada dan alasan ini memang ampuh untuk menipu jama’ah liqonya, agar jama’ah liqonya selalu mendukungnya dalam setiap pemilu.

يُحَرِّفُونَ الْكَلِمَ عَنْ مَوَاضِعِهِ ، وَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ ، وَلاَ تَزَالُ تَطَّلِعُ عَلَى خَائِنَةٍ مِنْهُمْ إِلاَّ قَلِيلاً مِنْهُمْ

…Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat)… (QS. 5:13)

Sungguh keadaan akan semakin kacau kalau setiap orang merasa punya haq untuk menjadikan misal syariah nabi Adam yang membolehkan kawin antar kakak beradik diterapkan pada masa sekarang. Kalau kita bilang kepada orang partai, hai orang partai, elo nikahin aja anak kandung elo yang laki laki dengan anak kandung elo yang perempuan, seperti contoh bela diri elo tentang nabi Yusuf, biar engga rugi disabet keluarga lain, apa jawab orang partai menurut anda atas pertanyaan ini??????. Jawabnya klise, itu itu aja dan sudah gampang ditebak, oooo itu sesuatu yang laiiiiiinnnnnn.

وَمِنْهُمْ مَنْ يَسْتَمِعُ إِلَيْكَ ، وَجَعَلْنَاكَ عَلَى قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَنْ يَفْقَهُوهُ وَفِى آذَانِهِمْ وَقْرًا ، وَإِنْ يَرَوْا كُلَّ آيَةٍ لاَ يُؤْمِنُوا بِهَا ، حَتَّى إِذَا جَاءُوكَ يُجَادِلُونَكَ يَقُولُ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ هَذَا إِلاَّ أَسَاطِيرُ اْلأَوَّلِينَ

Dan di antara mereka ada orang yang mendengarkan (bacaan)mu, padahal Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka (sehingga mereka tidak) memahaminya dan (Kami letakkan) sumbatan di telinganya. Dan jika pun mereka melihat segala tanda (kebenaran), mereka tetap tidak mau beriman kepadanya. Sehingga apabila mereka datang kepadamu untuk membantahmu, orang-orang kafir itu berkata:”al-Qur’an ini tidak lain hanyalah dongengan orang-orang dahulu”. (QS. 6:25)

لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَكِنَّ اللهَ يَهْدشى مَنْ يَشَاءُ

Bukanlah kewajibanmu (Rasulullah) menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siap yang dikehendaki-Nya. (al-Baqarah;  2:272)

أَفَأَنْتَ تُسْمِعُ الصُّمَّ أَوْ تَهْدِى الْعُمْىَ وَمَنْ كَانَ فِى ضَلاَلٍ مُبِينٍ

Maka apakah kamu dapat menjadikan orang yang pekak bisa mendengar atau (dapatkah) kamu memberi petunjuk kepada orang yang buta (hatinya) dan kepada orang yang tetap dalam kesesatan yang nyata? (QS. 43:40)

إِنْ تَحْرِصْ عَلَى هُدَاهُمْ فَإِنَّ اللهَ لاَ يَهْدِى مَنْ يُضِلُّ ، وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ

Jika kamu sangat mengharapkan agar mereka dapat petunjuk, maka sesungguhnya Allah tiada memberi petunjuk kepada orang yang disesatkan-Nya, dan sekali-kali mereka tiada mempunyai penolong. (QS. 16:37)

Jakarta, 16 Januari 2007

Bagi yang butuh file asli dengan ayat Qur’annya, email saja.

Forward lah jika benar, karena kebenaran dari Allah, dan anda dibalasi dengan baik oleh Allah SWT yang men

2 Tanggapan to “Fatally Kelirumologi Democrazyyah”


  1. 1 darmenadios September 14, 2011 pukul 5:19 pm

    i dont know arabic, just read, tq


  1. 1 ملتقى المتداولين العرب Lacak balik pada November 15, 2010 pukul 8:29 am

Tinggalkan komentar




Juni 2009
M S S R K J S
 123456
78910111213
14151617181920
21222324252627
282930  

Blog Stats

  • 8.534 hits

Klik tertinggi

  • Tidak ada